Batu Cincin bacan, batu yang satu ini akhir akhir ini banyak sekali
diburu dikalangan penggemar atau pengoleksi batu cincin, tentu saja ,
menurut informasi yang didapat batu akik bacan ini memiliki beragam
khasiat dan manfaat sehingga membuat para penggemar batu cincin sangat
mengincar batu jenis ini.
Batu Cincin bacan menurut jenis nya terdapat dua jenis, yaitu batu
bacan doko dan batu bacan palamea tetapi pada saat ini yang paling
banyak dicari adalah batu bacan yang jenis doko.
Jika anda pernah
menonton serial kolosal yang saat ini sedang banyak digemari yaitu film
mahabarata, coba anda perhatikan batu yang dipakai oleh karakter
sengkuni, seperti yang kita lihat itu yang dipakai sepertinya batu bacan
tetapi untuk pastinya kita tidak bisa tau karena hanya mirip loh ya.
Eh, tetapi disini kita tidak mebahas mengenai itu, kita akan membahas
apasih batu cbacan doko dan batu bacan palamea. Secara jenis memang
berbeda tetapi tentu saja mmemiliki perbedaan, dari segi manfaat ataupun
warna yang dihasilkan. Nah Untuk jelasnya anda bisa baca ulasan singkat
berikut ini untuk menambah wawasan anda mengenai batu Bacan.
Batu bacan akhir akhir ini tengah menjadi primadona dari batu batu
lainnya, konon katanya batu bacan merupakan batu hidup karena dapat
bermetamorfosis atau berubah dengan sendirinya selayaknya tumbuhan yang
bertumbuh besar,batu bacan ini mampu merubah warnanya yang awalnya hitam
bisa menjadi hijau yang sangat mengagumkan. Kenapa bisa begitu karena
Batu bacan memiliki inklusi atau serat batu yang banyak dan padan serta
secara perlahan akan berubah menjadi lebih bersih (bening) dan
mengkristal dalam waktu bisa dibilang cukup lama yaitu dengan hitungan
tahun.
Dan ternyata tidak hanya itu, batu bacan tak hanya bisa berubah warna
tetapi juga dapat menyerap senyawa yang dekat dengan batu tersebut,
misalkan saja batu bacan anda dekatkan dengan sebutir emas, maka lama
kelamaan jika kita perhatikan didalam batu bacan akan terdapat bintik
bintik emas yang anda lekatkan tadi.
Karena kelebihan kelebihan batu bacan inilah yang membuat para
pencinta dan pengkolektor batu cincin berbondong bonding berburu batu
bacan, kemampuan yang unik ini berhasil menghipnotis para pengagumnya
banyak pengkolektor dari berbagai Negara seperti China, Arab, dan Eropa
mengagumi batu yang satu ini.
Batu bacan bisa dibilang cukup keras, yang memiliki kekerasa batu 7,5
Mohs, dan ini bisa dibilang setara dengan batu jamrud dan melebihi
kekerasan dari batu giok. Dengan kelebihan dan keistimewaan serta
keunggulan yang dimiliki banyak pengkolektor memburu batu ini , sejak
tahun 1994 yang lalu, atau malah mungkin lebih dari itu.
Di Indonesia sendri , batu bacan mulai popular diawaln tahun 2005,
hingga kini jika menurut informasi harganya cukup mahal bisa belasan
hingga puluhan juta loh, hmmm harga yang fantastis untuk hanya sekedar
batu seperti ini.
Anda bisa menemukan batu bacan di
Pulau Kasiruta, tetapi tidak mudah untuk mendapatkan batu ini, anda
perlu menggali paling tidak sedalam 10meter bahkan bisa lebih. Walaupun
batu ini identik dengan warna hijau yang mempesona, ternyata tidak warna
hijau saja loh masi ada warna lainnya seperti kuning muda, kuning tua,
merah, putih bening, putih susu, coklat kemerahan, keunguan seperti
bungur, coklat dan warna lainnya hingga 9 macam warna.
JIka anda ingin mencari batu bacan ini , anda bisa berkunjung ke
Ternate, Tidore , Jailolo ataupun pulau bacan, tetapi anda harus teliti
dan cermat untuk memilh batu cincin ini atau anda bisa meminta saran
orang yang menurut anda bisa dipercaya untuk menentukan keasliannya. Dan
jangan sampai anda tertipu membeli atau memilih batu bacan mati karena
jika sudah mati maka batu ini tidak akan bisa berubah seperti selayaknya
batu bacan yang masih hidup.
Sekedar informasi untuk anda, Batu bacan memiliki dua jenis, yaitu
batu bacan doko dan batu bacan palamea. Batu bacan doko biasanya dan
kebanyakan berwarna hijau tua sedangkan batu bacan palamea memiliki
warna hijau dan sedikit kebiruan.
Nama dari kedua batu tersebut diambil dari nama desa yang berada di
Pulau Kasiruta, tentunya kedua desa tersebut memiliki stok banyak atau
tambang batu bacan. Untuk batu bacan yang masih muda biasanya kekerasan
batu hanya sekitar 3 – 4 skala Mohs, sedangkan batu bacan yang sudah
jadi atau sudah memiliki kualitas tinggi biasanya kekerasan batu akan
meninggkat pada 7 Skala Mohs. Batu bacan yang sudah memproses alami akan
terlihat mengkilat dan keras ketika sudah diasah.
Batu bacan doko dan palamea termasuk 2 jenis batuan Halmahera yang
saat ini tengah naik daun dan sering menjadi perbincangan antara pengobi
batu permata. Perburuan pun terus berlanjut, bahkan banyak pedagang
yang merasa kewalahan atas tingginya permintaan batu dengan ciri khas
warna hijau itu.
Keunikan batu bacan doko atau palamea menjadi alasan banyak kolektor
dan penghobi tertarik untuk memiliki batu yang dianggap setara dengan
giok itu. Salah satu keunikan yang paling menonjol karena kemampuan batu
itu mengkristal secara alami meskipun sudah diangkat dari perut bumi
vahkan setelah berupa perhiasan, sehingga banyak yang menyebut batu
bacan sebagai batu permata bernyawa dan batu hidup
Batu itu sebenarnya terbagi menjadi 3 janis yaitu Bacan Obi, Doko Dan Bacan Palamea.
Ketiga jenis batu tersebut ditemukan dari wilayah yang sama yaitu
Maluku Utara. Mekipun ketiganya berasal dari wilayah yang sama namun
memiliki karakteristik berbeda satu sama lain, sehingga hanya 2 jenis
saja yaang paling terkenal dipasaran.
Untuk membedakan ke 3 jenis batu itu cukup mudah dan juga bisa dibedakan
secara kasat mata terutama warna karena ketihganya memiliki warna yang
berbeda
Batu ini banyak ditemukan di Desa Doko Pulau Kasiruta, Kecamatan
Bacan Barat Halmahera Maluku Utara sehingga batu yang dianggap bernyawa
tersebut menggunakan nama sesuai ditemukannya.
Bacan Doko memiliki warna hujau bening dan hijau tua agak gelap dan
pedagang banyak menyebutnya dengan hijau cincau, tapi jika disenter akan
keluar hijau cerah dan termasuk warna yang paling disukai dan digemari
banyak kolektor . Bacan doko cincau biasanya lebih cepat mengalami
perubahan warna dibandingkan jenis palamea dan berkisar antara 3 hingga 4
bulan warna sudah mulai berubah hijau dari warna sebelumnya yang agak
gelap. Semakin cerah warna yang dimiliki maka harganya pun akan semakin
mahal.
Jenis batu bacan palamea ditemukan di Desa Palamea Kecamatan Bacan Barat
Halmahera, ciri warna pada jenis bacan ini hijau kebiruan. Proses
kristalisasi menjadi bening dipercaya lebih lambat dibandingkan dengan
jenis doko. Namun kedua jenis batu tersebut sama-sama mejadi burun
banyak kolektor dan pencinta permata.
Jenis batu ini dikenal dengan sebutan batu obi, ditemukan di pulau Obi
Maluku Utara dan memiliki karakteristik berbeda dengan bacan doko atau
palamea yang bisa berubah warna sedangkan batu obi tidak bisa berubah
warna meskipun disimpan dalam waktu lama. Namun demikian obi juga
termasuk jenis batu asal Halmahera yang juga menjadi incaran banyak
kolektor lokal maupun manca negara.
Informasi dan Pengetahuan Tentang Batu Bacan
Posted by Informasi Tentang Batu Akik dan Batu Permata
Posted on 12:40 AM
with No comments
Written by : Your Name - Describe about you
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Etiam id libero non erat fermentum varius eget at elit. Suspendisse vel mattis diam. Ut sed dui in lectus hendrerit interdum nec ac neque. Praesent a metus eget augue lacinia accumsan ullamcorper sit amet tellus.
Join Me On: Facebook | Twitter | Google Plus :: Thank you for visiting ! ::
Kategori
Bacan,
Tips dan Trik
0 comments:
Post a Comment