Batu Marjan dan Mitosnya

Marjan demikian naman dari salah satu jenis batu. Bukan sirup untuk berbruka puasa sobat, tapi salah satu jenis batu mulia yang didapat dari karang merah. Batu Marjan, merupakan salah satu batu-mulia yang sudah dipergunakan sejak dahulu kala, mulai dari zama Nabi Musa AS dan tersebut dalam salah satu ayat di Al-Quran yang berbunyi "Dari keduanya keluarlah mutiara dan batu Marjan" (QS Ar-Rahman, 55:22).


Nama ilmiah batu Marjan adalah Corralium rubrum yang termasuk salah satu batu karang lautan. Batu karang yang sering digunakan sebagai perhiasan mulia adalah yang berwarna pink sampai merah. Karang merah ini dalam habitat aslinya mempunyai bentuk seperi semak tanpa dedaunan dan dapat tumbuh sampai satu meter lebih. Karang ini tersusun dari senyawa kalsium karbonat, warna merahnya dikarenakan adanya pigmen carotenoid.


Bagian keras dari karang ini secara alami berwarna agak kusam, namun setelah di poles maka akan berwarna dengan kilap seperti kaca (glassy). Warnanya beragam, dari pink kemerahan sampai merah tua. Dikarenakan warnanya yang indah dan permanen ini, maka Karang merah sudah digunakan sejak dahulu, terutama untuk kegunaan dekoratifnya dan di rumpun melayu, karang merah ini dikenal dengan sebutan batu Marjan. Perhiasan batu Marjan ditemukan di reruntuhan Mesir Kuno serta Eropa Kuno, dan sampai sekarang masih terus di produksi. Batu Marjan sangat populer di Eropa pada 1937-1901, di masa Ratu Victoria (Inggris).


Pada awal milenium pertama, perdagangan batu Marjan sangat signifikan terutama antara negara Mediterrania dengan India dimana harganya sangat mahal karena batu Marjan dipercayai mempunyai kekuatan supranatural tertentu. Orang Yunani mengimpor batu Marjan dari India untuk digunakan sebagai pajangan atau sebagai perhiasan pada pedang dan perisai mereka.

Karena permintaan yang sangat besar itu, batu Marjan sempat menjadi sangat langka dan harganya melebihi berlian sekalipun. pada masa kerajaan Romawi, dahan dari karang merah digunakan sebagai kalung bagi anak-anak untuk menghindarkan mereka dari bahaya. Ekstrak dari karang ini juga mempunyai banyak manfaat bagi dunia medis saat itu. Kepercayaan terhadap kekuatan batu Marjan ini berlanjut hingga sekarang.


Di negara Italia, batu Marjan digunakan oleh para lelaki sebagai perlindungan dari Iblis, sedangkan bagi perempuan, batu Marjan digunakan untuk mengatasi kemandulan. pada abad pertengahan, batu Marjan merupakan komoditi dagang yang sangat menjanjikan, Kerajaan Spanyol, Portugis, Inggris, dan Belanda berebut kuasa untuk memonopoli perdagangan ini di sekitar laut Mediterrania.



Nama: Coral (internasional), Moonga (India), Prawal (sansekerta), Marjan (negara Islam)

Warna : Merah muda-Merah tua

Origin : Laut Pasifik, Meditterania, Jepang, China

Manfaat yang dipercaya :

- Menghindarkan efek buruk dari pengaruh kosmik planet Mars (menurut tinjauan astrologi kuno)
- Memberi rasa percaya diri bagi pemakainya
- Dapat meredakan penyakit yang ada di bagian perut
- Menyingkirkan rintangan menuju kesuksesan, membantu menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan
- Dapat menguatkan kemampuan mekanik dan teknik
- Sangat cocok untuk pekerjaan dibidang pembangunan, engineer, dan operas (Surgeon)
- Meningkatkan kemampuan memimpin dan admisnistrasi
- Dapat membantu menyeimbangkan keungan dan pengeluaran (penghematan, efisiensitas)
- Menghindarkan pemakai dari gangguan setan dan iblis (karena pemakai dapat selalu mengingat salah satu ayat Al-Quran, terutama surat Ar-Rahman)


Informasi diatas hanya manfaat yang dipercaya sejak dulu kala. Hanya kepercayaan. Tinjauan manfaat secara sains dapat pula dibuktikan dengan penelitian tentang pengaruh senyawa-senyawa penyusun karang bagi tubuh)
Sekian info tentang batu mulia Marjan, semoga dapat menjadikan manfaat.

Mitos Batu Kalimaya Menyeramkan

Pada zaman dahulu, bangsa Eropa mempercayai bahwa batu Kalimaya bisa membawa keberuntungan bagi pemiliknya. Katanya, batu Kalimaya dianggap memiliki beberapa keistimewaan di setiap batu permata yang diwakili oleh aneka warna yang ada pada batu Kalimaya.

Tetapi sejak tahun 1829, kepopuleran batu Kalimaya memudar karenan sebagian masyarakat mempercayai bahwa batu jenis Kalimaya bisa menimbulkan malapetaka, hingga kematian. Keyakinan itu mengacu pada cerita tragis seorang bangsawan wanita yang selalu memakai batu Kalimaya yang memiliki kekuatan supranatural.

Ketika batu yang dikenakan terkena cipratan air suci, segera batu Kalimaya miliknya berubah menjadi batu kasar dan sang bangsawan tidak lama berselang meninggal. Cerita yang disampaikan dari mulut-ke mulut itu berimbas pada penjualan batu Kalimaya yang anjlok di Eropa. Kepercayaan ini terbawa hingga saat ini dan terus berkembang dengan menganggap batu Kalimaya merupakan perwujudan dari mata setan.

Lalu bagaimana dengan orang di Indonesia? Sebagian masyarakat di Indonesia juga memiliki dua pandangan yang berbeda terkait batu Kalimaya. Ada yang mempercayai batu Kalimaya membawa pengaruh baik terhadap pemiliknya. Bahkan batu Kalimaya juga dipercaya bisa membawa kebahagiaan kepada pemiliknya. Dan suasana hati si pemilik bisa terlihat dari kilap batu Kalimaya yang dimiliki.

Apa bila bercahaya berarti pemiliknya sedang merasakan kebahagiaan dan jika meredup maka menandakan pemiliknya sedang ditimpa rasa murung.

Namun tidak sedikit juga yang percaya batu Kalimaya hanya membawa nasib buruk. Mereka percaya batu Kalimaya bisa meningkatkan nafsu birahi si pemilik yang membuat pikiran kacau dan mengganggu urat syaraf.

Selain itu, wanita baik-baik dipercaya akan berubah menjadi nakal jika mengenakan batu ini. Masyarakat Cina bahkan menganggap batu Kalimaya bisa mengganggu rumah tangga dan memberi dampak buruk bagi kesehatan pemiliknya.

Ada pula kepercayaan lain yang mengatakan jenis batu Kalimaya Hitam atau Black Opal tidak boleh dimiliki oleh sembarang orang. Pasalnya, jika tidak cocok maka batu Kalimaya itu akan membawa bencana bagi pemiliknya. Tapi jika cocok, maka akan membawa kebahagiaan buat si pemilik.

Black Opal Australia di Museum Batu Permata THailand

Jika memang anda memiliki koleksi berbagai jenis batu permata. Estetika batu permata memang dapat membuat hati dan pikiran kita bahagia dan salah satu batu yang menarik perhatian adalah batu kalimaya Australia .

Ada banyak kolektor batu permata yang mengoleksi segala jenis batu. Selain sebab unsur hobi, ternyata nilai material batu permata juga dapat berharga puluhan hingga ratusan juta rupiah.

Dalam perjalanan aku ke Thailand, bahkan ada museum spesifik batu-batuan, dioramanya digambarkan dengan sangat menarik, dan setiap pengunjung diajak memasuki kereta ala pakar tambang dan masuk ke kerak bumi.

Dalam setiap lapisan bumi itu diperkenalkan berbagai macam jenis batuan dan salah satu batu yang menarik perhatian aku adalah batu kalimaya Australia.


Sejarah Batu Permata

Batu permata sudah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu kira-kira 10.000 SM. Negara yang pertama kali menggunakannya adalah negara di Timur Tengah. Ada beberapa catatan sejarah yang menjelaskan bahwa di India para bangsawan telah mengenakan batu permata.

Hal tersebut kemudian diperkirakan ke negara Mesir dan Mesopotamia yang telah mengenal batu permata. Pada awalnya, orang hanya menemukan bentuk-bentuk krikil yang latif di sepanjang genre sungai.

Lama-kelamaan, rasa ingin tahu mereka pun bertambah dan mencoba menggali tanah dan akhirnya menemukan beraneka jenis batu yang indah. Setelah ditemukan metode tradisional buat memotong batu dan mengasahnya, orang-orang Mesir melakukan penambangan di sekitar Sinai dan menemukan turqoise .

Amethyst atau kecubung banyak juga ditemukan oleh mereka di sekitar Aswan. Untuk jenis lapis lazuli, mereka mendatangkannya dari sekitar Badakshan, Afghanistan. Di India dan Birma, inovasi batu permata sudah sampai pada jenis ruby , sapphire , spinnel , dan sebagainya.

Batu permata sendiri adalah batuan yang tersusun dari karbon pekat. Unsur dalam permata mengalami tekanan yang sangat kuat, sehingga atom-atomnya terikat dengan kuat dan membentuk kristal. Batuan yang berbentuk kristal tersebut terlempar dari dalam kerak bumi ke permukaan saat ada letusan gunung berapi.

Hal tersebutlah yang kemudian dikenal dengan kimberlite dan lamproite . Secara alamiah, batu permata disusun dari mineral-mineral dari bumi. Bentuk yang terbangun adalah kristal.

Kristal sendiri adalah benda yang homogen, berbentuk geometris dan atomnya tersusun dari terali kristal. Terali kristal yang berlainan tersebut yang kemudian membuat sifat dan jenisnya berbeda. Kristal alami disebut mineral dan kristal protesis dibuat di laboratorium.


Skala Kekerasan Batu Permata

Batu permata mempunyai taraf kekerasan. Hal tersebut didasarkan oleh tata letak intern dari atom. Untuk mengukur taraf kekerasan batu permata tersebut digunakan skala Mohs. Adapun jenis kekerasan batu tersebut di antaranya sebagai berikut.

1. Talk–(K 1) mudah digores dengan kuku ibu jari.

2. Gips–(K 2) mudah digores dengan kuku ibu jari.

3. Kalsit–(K 3) mudah digores dengan pisau.

4. Fluorit–(K 4) mudah digores dengan pisau.

5. Apatit-(K 5) mengandung chloor , bisa dipotong dengan pisau walau agak sukar.

6. Ortoklas–(K 6) bisa dipotong tipis-tipis dengan pisau di bagian pinggir.

7. Kwarsa–(K 7) bisa menggores kaca.

8. Topaz–( K 8) bisa menggores kaca, silikat alumunium mengandung borium dan termasuk ke dalam batu permata.

9. Corundum–(K 9) bisa menggores topaz (batu nilam, safir, permata delima)

10. Intan–(K 10) bisa menggores corundum.

K. E. Kinge (1860) mengelompokkan batu permata yang dijadikan perhiasan ke dalam lima belas kelas, yaitu sebagai berikut.

1. Batu permata kelas I dengan kekerasan 8 s.d. 10

2. Batu permata kelas II dengan kekerasan 7 s.d. 8

3. Batu permata kelas III nilai kerasnya di sekitar 7.

4. Batu mulia tanggung dengan kekerasan berkisar 4—7.

5. Batu kelas V nilai keras dan berat jenisnya berbeda-beda. Warnanya gelap kusam dan kebanyakan agak keruh. Harganya pun murah.


Batu Kalimaya Australia

Batu kalimaya adalah batu yang digemari oleh para Raja dan bangsawan. Jenis batu ini masuk ke dalam kelas batu opal. Hal ini bisa ditinjau dari sisi isoteris maupun eksoteris.

Dari sisi eksoteris atau sisi fisiknya, batu ini sangat indah. Unsur isoterisnya mengandung getaran energi yang dipercaya mempunyai banyak khasiat dan manfaat. Syahdan orang Arab percaya bahwa batu Kalimaya adalah batu yang turun dari surga saat terjadinya petir. Dari sisi itulah, kalimaya mendapatkan warnanya yang berapi.

Batu kalimaya dipercaya sebagai batu lambang kejujuran dan percaya diri. Batu ini sangat kuat pengaruhnya dalam usaha ritual. Batu yang berkualitas tinggi mengandung semua rona dari batu kelahiran yang lain. Unsur semua batu bisa diserap oleh batu kalimaya.

Khasiatnya tersebut membuat sebagian orang pelaku spiritual menggunakannya sebagai media antena batin buat memperkuat mantra, atau memperdalam alam maya. Aktivitas Out Of Body atau kenyataan keluarnya roh manusia dari jasadnya, yang lebih dikenal dengan raga sukma, banyak memanfaatkan khasiat batu ini.

Proses perjalanan astral dan pemanggilan kehidupan masa lalu juga seringkali menggunakan media batu kalimaya ini. Dalam masyarakat pecinta batu permata, mereka pada umumnya mengenal dua jenis batu kalimaya. Batu kalimaya dari Indonesia dan dari Australia.

Batu kalimaya dari Indonesia banyak ditemukan di daerah Lebak, Rangkasbitung Banten. Jenis batu kalimaya yang terbaik adalah yang berasal dari Australia. Jenis batu tersebut mempunyai kadar kekerasan dan zat oksidasi yang lebih tinggi daripada jenis dari Indonesia.

Konon buat lapisan batuan kalimaya Indonesia, perlu proses ratusan tahun lagi buat dapat tampil seperti jenis batuan kalimaya yang berasal dari Australia. Batu kalimaya ini adalah jenis batu yang dijadikan lambang oleh negara Australia.


Jenis-Jenis Batu Kalimaya Australia Berdasarkan Warnanya

Kalimaya mempunyai berbagai macam variasi warna, di antaranya sebagai berikut.

1. Kalimaya Biru, unsur alami mineralnya dipercaya mampu buat membantu mengendalikan emosi penggunanya. Batu ini juga dipercaya dapat menumbuhkan rasa percaya diri dalam berkomunikasi.

2. Kalimaya Api, meningkatkan energi dan menstimulasi kreativitas. Pengguna kalimaya barah akan merasakan luapan emosi yang luar biasa sebab unsur mineralnya membantu dalam melepaskan ketegangan dan emosi yang terpendam.

3. Kalimaya hijau, jenis rona yang ini berfungsi buat peremajaan pikiran dan tubuh. Batu rona ini juga dapat digunakan buat meningkatkan spiritualitas.

4. Kalimaya hitam, mempunyai unsur buat melepaskan ketegangan seksual dan mengendalikan emosi.

5. Kalimaya cherry , membantu seseorang dalam berkonsentrasi dan menjernihkan pikiran.

6. Kalimaya air, sangat bagus buat membantu dalam meditasi dan interaksi spiritual.

Pemahaman mengenai cincin batu kalimaya Australia sebagai bagian dari batu permata, sedikit banyak telah kita ketahui dari tulisan ini. Batu kalimaya yang berasal dari Australia memang cenderung lebih mahal daripada kalimaya lokal.

Hal tersebut membawa kebanggaan tersendiri bagi Australia, hingga kalimaya ditetapkan sebagai batu nasional Australia. Selain itu, keberadaan batu kalimaya ini ternyata mempunyai daya tarik tersendiri bagi pecinta batu-batuan.

Khasiat magisnya, ataupun manfaatnya secara artistik ternyata mampu membius penikmat batu buat merogoh dompetnya hingga puluhan juta rupiah.Dan lagi-lagi inilah global seni, nilai sebuah barang memang menjadi sangat personal sekali, tak dapat dipatok dalam sebuah baku harga yang sama.

Hal tersebut sangat bergantung pada selera setiap orang. Selain itu, kepercayaan seseorang terhadap batu kalimaya sangat maya dan terkadang tak realistis. Namun, itulah daya tarik dan keindahannya kalimaya.

Berbagai Macam Cara Treathment Batu Mulia

Batu mulia saat ini banyak diperjual belikan di pasaran. Biasanya digunakan untukt memperindah tampilan dalam berbagai macam aksesori. Seperti cincin, liontin kalung, manik-manik gelang, bros dan aneka aksesoris lainnya.

Agar tampilan batu menjadi lebih cantik, maka batu mulia yang beredar di pasaran biasanya sudah melewati berbagai fase treatment atau proses pengolahan tersendiri. Proses treatment pada masing-masing batu mulia berbeda-beda, tergantung pada jenisnya dan tujuan treatment -nya. Biasanya, perlakuan treatment pada batuan ini berpotensi menurunkan nilai jual.

Artinya, batu mulia alami/natural ( no treatment ) umumnya memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan batu mulia yang sudah mengalami berbagai treatment . Bagaimana menentukan batu mulia tersebut sudah mengalami treatment atau belum? Orang awam biasanya kesulitan atau bahkan tak dapat mengetahui mana batu mulia yang masih natural dan mana yang sudah mengalami treatment .

Akan tetapi seorang gemologist memiliki kapasitas buat menentukan hal tersebut. Ia memiliki keahlian buat menentukan hal tersebut. Untuk memudahkan orang awam dalam menentukan keaslian batu mulia, biasanya batu mulia yang dijual di pasaran dilengkapi dengan sertifikat keaslian batu mulia sebagai patokan.

Jadi, jangan heran ketika menemukan harga batu kalimaya susu dan batu-batu mulia lainnya yang terlihat cantik namun tak bersertifikat jauh lebih rendah. dari pada harga batu mulia lain yang lebih sederhana namun bersertifikat. Karena, sertifikat keaslian menjadi patokan bahwa batu mulia tersebut masih natural, belum melewati proses treatment .

Ada beberapa teknik treatment yang diberlakukan pada batu mulia buat meningkatkan nilai seninya. Masing-masing treatment memiliki tujuan tersendiri dan berlaku buat beberapa jenis batu mulia tertentu. Berikut akan dijelaskan beberapa jenis treatment pada batu mulia:


Heating Treatment (Pemanasan)

Heating Treatment dilakukan dengan cara memanaskan batu mulia pada temperatur tertentu, dengan menggunakan alat-alat khusus. Tujuan dari perlakuan pemanasan ini ialah buat mempertajam dan menjernihkan rona batu. Sehingga, batu-batu mulia yang mengalami heating treatment warnanya menjadi lebih terang, jernih dan bercahaya.

Jenis-jenis batu mulia yang mengalami treatment seperti ini antara lain ruby, safir , natural zirkon, tanzanite, Paraiba Tourmaline dan Amethyst (warna berubah dari ungu menjadi kuning).


Irradiated Treatment (Penyinaran)
Teknik treatment yang lain ialah Irradiated Treatment . Istilah dalam bahasa Indonesianya ialah irradiasi. Pada treatment ini material batu mulia ditembak dengan subatomic partikel (radiasi), dengan tujuan buat merubah rona batu mulia. Batu mulia yang melewati treatment ini belum memberikan hasil yang maksimal. Agar penampilan batu mulia lebih maksimal dan rona lebih tajam, dilanjutkan dengan treatment pemanansan.

Konon, Irradiated Treatment ini tergolong berbahaya bagi manusia. Baik saat melakukan treatment maupun setelahnya. Karena, ada kemungkinan besar sisa radioaktif masih tertinggal pada batu mulia. Sehingga, dikhawatirkan bisa membahayakan pemakainya.

Di beberapa negara seperti Amerika, ada anggaran yang sangat keras mengenai treatment ini. Di sana ada badan spesifik yang bertugas buat meneliti dan memastikan bahwa batu-batu mulia yang melewati treatment ini kondusif dan layak buat dijual secara bebas. Beberapa jenis batu mulia yang sering menggunakan treatment ini, yaitu:

   1. Blue Topaz
   2.Tourmaline
   3. Diamond


Blue topaz alam biasanya masih memiliki rona biru yang pucat. Karena itu diberikan treament penyinaran. Treatment ini dapat mempertajam rona dan penampilan blue topaz, sehingga tampak lebih cerah dan bersinar.


Oiling Treatment (Pemberian Minyak)

Oiling Treatment biasanya diberlakukan pada batu mulia jenis Zamrud atau Emerald. Pada umumnya batu zamrud yang dijual di pasaran sudah melalui Oiling Treatment , meskipun ada juga diantaranya yang tidak. Bagaimana proses Oiling Treatment? Oiling Treatment dilakukan dengan cara mengisikan minyak pada celah-celah batuan mulia.

Proses ini bertujuan buat menyamarkan retakan atau celah-celah yang ada pada batu tersebut. Adapun caranya ialah sebagai berikut, ketika bongkahan batu mulia baru diangkat dari tambangnya, langsung dimasukkan dalam minyak yang disuling dari pohon cedar –sejenis pohon cemara– Selain bertujuan buat menyamarkan reatakan dan celah-celah kecil pada batuan, proses ini juga sangat membantu buat mempermudah proses mutilasi batu mulia nantinya.


Filling Treatment (Pengisian Material)
Beberapa jenis batu mulia natural biasanya memiliki pori-pori, retakan atau lubang-lubang secara alami. Hal ini sering mengurangi nilai keindahan batuan ketika digunakan sebagai aksesori . Sehingga, diperlukan perlakuan spesifik buat meningkatkan penampilan visual batuan tersebut. Kualitas visual batu mulia dapat ditingkatkan dengan berbagai perlakuan, diantaranya yaitu dengan Filling Treatment .

Filling Treatment ialah proses pengisian material eksklusif dengan rona visual yang sama pada celah retakan batu mulia tersebut, buat meningkatkan penampilan dan rona visual batuan. Adapun material yang digunakan buat mengisi celah batuan tersebut diantara yaitu kaca, plastik atau material lain yang memiliki rona yang  sama.

Filling Treatment ini umumnya doberikan pada jenis batu mulia yang umumnya memiliki lubang-lubang, retakan atau pori-pori natural. Misalnya batu ruby, Pirus atau Turquoise.


Dyeing Treatment (Pewarnaan)

Ternyata tak hanya makanan yang  perlu diberi pewarnaan buat meningkatkan performanya. Batu mulia juga perlu diberikan perlakuan pewarnaan. Proses ini dikenal dengan istilah Dyeing Treatment . Perlakuan ini umumnya diberikan pada batu-batu mulia seperti: lapis lazuli,turquoise, agate atau akik, Giok atau jade, safir, ruby, dan zamrud.

Bahkan terkadang, batu-batu mulia tersebut tak hanya diwarna, akan tetapi juga dilukis dengan gambar-gambar kelinci, laba-laba, serangga dan sejenisnya agar penampilan batu menjadi lebih menarik.

Ada beberapa cara buat mendeteksi apakah batu mulia yang  Anda beli sudah mengalami Dyeing Treatment atau masih natural? Caranya yaitu sebagai berikut: ambil sedikit kapas kemudian basahi dengan cairan pembersih pewarna kuku ( acetone ).

Gosokkan kapas yang  sudah dibasahi dengan acetone tersebut pada batu yang  ingin dideteksi. Jika rona batu mulia menempel pada kapas, maka batu tersebut sudah mengalami Dyeing Treatment . Sebaliknya, jika kapas tetap bersih, maka rona batu mulia tersebut masih asli, tak mengalami Dyeing Treatment .
 
Coating Treatment (Pelapisan)

Harga batu kalimaya susu natural sebenarnya jauh lebih tinggi dari pada yang  sudah mengalami treatment . Akan tetapi, para perajin batu mulia tetap memberikan beberapa treatmen pada batu-batu mulia agar terlihat lebih menarik dan merayu mata calon pembeli buat membelinya.

Nah, salah satu jenis treatment yang  umumnya diberikan pada batu kalimaya (opal) ialah c oating treatment . Yaitu dengan cara memberikan lapisan film berwarna mencolok pada batu mulia tertentu. Treatment ini bertujuan buat memberikan rona lebih menarik pada batu mulia dimaksud. Beberapa jenis batu mulia yang  dapat mendapat treatment ini yaitu Mystic Topaz , Tanzanite, Intan/ Diamond dan Batu Kalimaya (opal).
 
Diffusion Treatment (Penyuntikan Bahan Kimia Tertentu)

Diffusion treatment dilakukan dengan cara menyuntikkan homogen bahan kimia (seperti Beryllium) pada batu mulia. Agar bahan kimia dapat meresap ke dalam batu secara permanen, biasanya proses penyuntikan dilakukan pada temperatur tinggi. Treatment ini dapat meningkatkan estetika rona bebatuan, merubah rona hingga menimbukan imbas star pada batu mulia yang  mengalami treatment. Treatment jenis ini umumnya dilakukan pada batu safir.

Pecinta batu mulia umumnya sudah menganggap treatment pada batu mulia sebagai sesuatu yang  lumrah. Bahkan menganggap bahwa batu mulia hasil treatmen sebagai batu mulia natural. Apalagi harga batu kalimaya susu, dan batu mulia lain yang  sudah melalui tahapan treatment jauh lebih murah dari batu mulia natural.

Namun demikian, tetap saja ada pecinta batu mulia yang tak dapat menerima treatment pada batu mulia. Mereka adalah para pecinta batu mulia yang  berjiwa oriental. Demikianlah klarifikasi tentang harga batu mulia kalimaya susu dan lainnya yang telah mengalami proses treathment . Semoga tulisan ini bermanfaat untuk anda.

Awas..! Batu Sapphire Sintetis

Salah satu batu permata yang terkenal adalah batu sapphire. Batu sapphire ini kualitasnya setingkat dibawah berlian ( diamond ). Jadi, kalau dalam ukuran  9 Skala Mohs ,dan kekerasan berlian dinilai 10 Skala Mohs.

Batu sapphire umumnya dipakai sebagai perhiasan. sapphire dapat ditemukan secara alami, dengan mencari melalui sedimen tertentu atau formasi batuan, atau mereka dapat diproduksi untuk keperluan industri atau hiasan di boule kristal besar.

Karena kekerasan yang luar biasa dari batu sapphire (dan aluminium oksida secara umum), sapphire digunakan dalam beberapa aplikasi non-hias, termasuk komponen optik inframerah, seperti dalam instrumen ilmiah; tinggi daya tahan windows (juga digunakan pada instrumen ilmiah); arloji kristal; dan wafer elektronik sangat tipis, yang digunakan sebagai substrat isolasi elektronik solid-state sangat istimewa-tujuan (sebagian besar merupakan sirkuit terpadu).

Batu sapphire adalah salah satu dari dua atau tiga varietas permata-dari korundum, dengan satu lagi menjadi merah muda ruby merah atau mendalam. Meskipun biru adalah warna yang paling terkenal, sapphire terbuat dari korundum warna kecuali merah (merah yang disebut rubi) Sapphires mungkin juga tidak berwarna,. Dan mereka juga ditemukan dalam nuansa abu-abu dan hitam .

Batu sapphire memiliki taraf kekerasan yang sama dengan batu rubi. Yang membedakan adalah kandungan mineral yang ada di dalamnya. Kalau sapphire memiliki kandungan mineral alumunium oxide dan titanium .

Sedangkan rubi, kandungan mineralnya terdiri dari alumunium oxide bersama chromium . Batuan yang  memiliki kandungan alumunium oxide ini termasuk dalam anggota mineral corundum . Corondum murni sendiri tak memiliki warna. Warna-warna pada corundum terbentuk sebab adanya campuran unsur kimia lain seperti besi, titanium dan chromium yang  bergabung saat proses kristalisasi.

Batu sapphire yang  bernilai tinggi biasanya ditentukan oleh warna, kilau dan pembentukkannya. Rona sapphire yang  ideal ialah biru langit, namun birunya jangan terlalu kental dan juga tak terlalu pucat.

Beberapa corundum lain yang  tak berwarna biru atau merah jenuh disebut juga sapphire atau fancy shappire. Rona rona sapphire selain biru (blue shappire) ialah ungu, kuning (yellow shappire), oranye, hitam (black shappire), bening (white shappire) dan kehijauan.


Kilau atau pancaran cahaya batu sapphire ditentukan oleh struktur kristalnya yang  hexagonal. Kilau batu sapphirer yang  terkenal ialah kilau yang  membentuk bintang atau yang  dikenal dengan sappphire bintang ( star shappire ).

Sapphire bintang ini merupakan jenis corondum yang  sangat langka. Dari ditemukannya 100 sapphire pada saat penambangan, mungkin 3 di antaranya ialah sapphire bintang. Tapi itu juga belum tentu kualitasnya bagus. Sehingga yang berkualitas bagus akan lebih langka lagi.


Selain sapphire alami yang  ditambang, ada juga sapphire dari hasil fabrikasi atau yang  disebut sapphire sintetis. Karena kekerasannya, sapphire sintetis ini digunakan buat berbagai keperluan seperti buat permukaan jam, komponen optik infrared , dan berbagai keperluan lainnya.

Dengan memanfaatkan ketidaktahuan pembeli, banyak para pedagang yang  menyatakan bahwa batu sapphire sintetis yang  dijualnya ialah batu sapphire asli. Oleh karenanya disarankan supaya sapphire yang  dibeli ialah sapphire yang  bergaransi.

Namun meskipun sapphire tersebut asli, diperkirakan 90% dari batu-batu mulia tersebut sudah mengalami proses protesis seperti dipanaskan. Hal ini dilakukan buat lebih memperindah rona dan kilau dari batu sapphire. Meskipun begitu, tindakan ini cukup beresiko juga. Karena penanganan yang  salah malah akan membuat batu tersebut rusak seperti retak, pecah atau hilang warnanya.

Saat ini batu sapphire dijual mulai dari harga puluhan ribu buat yang  sintetis sampai dengan puluhan juta buat yang  asli. Negara-negara yang  dikenal sebagai penghasil batu sapphire antara lain ialah Srilangka, Birma, Australia, Thailand, Ceylon, Myanmar, Afrika, Amerika Perkumpulan dan Rusia. Sedangkan buat wilayah Indonesia, kita mengenal batu sapphire dari Kalimantan dan Pacitan, Jawa Tengah.

Cara Merawat dan Mengkilapkan Batu Kecubung

Kecubung atau lebih dikenal dengan nama Amethyst . Batuan ini termasuk ke dalam jenis batuan mineral kuarsa. Kata Amethyst berasal dari bahasa Yunani Antik yaitu Methustos nan bermakna mabuk dan A nan berarti tidak, jadi Amethyst berarti tak mabuk. Batuan ini sudah dikenal lama sebagai perhiasan dan bangsa Yunani Antik mempunyai kepercayaan bahwa batu kecubung dapat melindungi sang pemakai dari kondisi mabuk.

Batu kecubung memiliki corak mirip cap jari hal ini disebabkan adanya proses alam yaitu air nan terkandung di dalam kandungan mineral batu hilang disebabkan tekanan, proses menyusut, dan menghilangnya air memerlukan waktu nan sangat lama. Untuk taraf kilauannya, karakteristik dari batuan ini seperti kaca atau mengkilap akan tetapi taraf kekerasaannya hanya 7 Mohs.

Meski, batu kecubung di kategorikan sebagai batu permata kelas dua tak menyurutkan niat orang buat memiliki jenis batu ini sebab rona batu ini nan ungu dan berkristal sedangkan buat jenis batuan ini dijual dengan harga nan mahal. Batu kecubung banyak terdapat di berbagai negara seperti India, Brazil, Amerika. Di Indonesia, batu jenis ini banyak terdapat di Kalimantan.

Batuan nan memiliki nama kimia silokon dioksida dengan rumus kimia ialah SiO2 ini memiliki beberapa jenis atau nama lain sinkron dengan khasiat nan ditimbulkan ketika orang memakai batu ini dalam bentuk perhiasan. Batu nan termasuk ke dalam golongan quartz ini memiliki rona dari ungu hingga kebiruan.

Akan tetapi, rona nan paling sering ditemukan dipasaran lebih banyak rona ungu sedangkan buat rona hijau merupakan jenis batu kecubung nan langka ditemukan.

Di luar negeri, ada dua jenis batu kecubung. Batu kecubung nan dikenal dengan Amethyst ini memiliki jenis Amethyst Banded dan nan kedua ialah Amethyst Flower sedangkan di Indonesia ada beberapa jenis batu kecubung seperti batu nan buat perhiasan tanpa ada hal mistik sedangkan ada juga batu kecubung dengan isi khodam atau jin.

Batu jenis nan kedua biasanya dibentuk dalam bentuk cincin batu akik. Batu kecubung nan sering dijadikan sebagai benda mistis ialah kecubung khasian, kecubung wulung, kecubung combong, dan kecubung tanduk.

Batuan Amethyst Banded juga dipercaya memiliki khasiat meski digunakan oleh orang-orang Barat. Batu jenis banded dipercaya memiliki khasiat dapat meningkatkan kemampuan seorang paranormal, kemudian dapat menyingkirkan energi negatif dan memasukan aura positif kepada pemakai dan batu ini sering digunakan juga buat meditasi oleh orang-orang.

Amethyst Flowers memberikan imbas kepada pemakainya menjadi lebih fokus dalam satu hal dan juga diyakini memberikan energi nan menyejukan bagi pemakai atau orang-orang nan ada di sekitar pemakainya. Pada kecubung khasian dipercaya jika orang nan menggunakan batu ini akan mendapatkan simpati dari orang nan kita inginkan dan menghindarkan pemakai batu khasian dari perbuatan dursila orang lain.

Pada batu kecubung combong terdapat karakteristik batu nan memiliki lubang di tengah-tengah dan dipercaya memiliki kekuatan nan lebih dari batu khasian. Ketiga ialah batu kecubung wulung nan dikenal oleh orang-orang kalangan penyuka batu akik.

Batuan ini sangat mudah ditemukan di pasaran batu akik seperti di Yogyakarta yaitu ada di sekitaran Malioboro, di Kalimantan dapat di bisa di Martapura sedangkan di Bandung dapat didapat di kawasan otista.

Meski banyak terdapat di pasaran batu kecubung wulung memiliki rona khas yaitu tampak luar rona batu ini ungu gelap atau cenderung hitam akan tetapi ketika kena cahaya atau disorot maka di dalam akan tampak rona ungu.


Kecubung Tanduk

Batu kecubung jenis ini memang cukup sulit ditemukan di pasaran sebab memang tak banyak nan mendapatkan batu jenis ini, sebab itu kecubung tanduk dan batuan jenis ini hanya kalangan eksklusif saja nan menyukainya sebab sering dikaitkan hal mistik meski secara sejarah batu kecubung sangat erat dengan hal mistis.

Batu ini memiliki karakteristik secara fisik bulat jika sudah diolah dengan proses alami yaitu digosok dengan bambu hitam. Proses ini diyakini oleh orang-orang pencinta batu kecubung di Indonesia batu nan diproses dengan bambu hitam lebih akan mengeluarkan kekuatan manfaatnya lebih daripada nan diproses dengan mesin atau gerinda.

Kecubung tanduk memang hampir memiliki karakteristik nan hampir sama dengan batu kecubung wulung yaitu sama-sama berwarna gelap. Akan tetapi, pada batu kecubung tanduk ada variasi rona seperti hitam kecoklatan. Ada karakteristik lain nan khas dari kecubung tanduk yaitu serat atau corak garis lurus jika dilihat lebih teliti lagi.

Serabut atau urat-urat batu akan terlihat jelas ketika kena lampu atau sinar matahari akan tetapi jika Anda ingin melihat kecubung tanduk melalui sinar matahari disarankan tak terlalu lama sebab hampir semua jenis batu kecubung tak tahan panas.

Batu kecubung tanduk mempunyai khasiat nan dipercaya memiliki energi buat meningkatkan daya sifat asih pada pemakai baik laki-laki atau perempuan, memberikan konservasi dari ilmu hitam atau sihir.

Jika sudah ada khodam atau jin dipercaya bisa melancarkan bisnis, memudahkan seseorang buat belajar atau pendidikan dan kecubung tanduk dibuat menjadi perhiasan seperti cincin dan atau dijadikan liontin serta ada juga nan dibawa dalam bentuk batu saat berpergian.


Cara Merawat Batu Kecubung

Semua jenis batu kecubung harus dirawat mulai dari kecubung wulung sampai kecubung tanduk. Cara perawatannya ialah sebagai berikut.

1. Batu kecubung harus dibersihkan secara teratur atau secara periodik dengan alat spesifik buat membersihkan perhiasan.

2. Batu kecubung nan mempunyai titik didih di 75°C sangat rentan terhadap sinar matahari terlalu lama, panas dari pancaran sinar matahari dapat mengubah rona orisinil batu kecubung.

3. Jika mempunyai beberapa jenis perhiasan batu sebaiknya penyimpanannya dipisahkan, simpan dalam wadah nan berbeda. Hal ini dilakukan agar tak terjadi goresan sebab gesekan antarperhiasan.

4. Batu kecubung Anda dapat dibersihkan sendiri oleh Anda dengan cara menggunakan air hangat kemudian sikat dengan sikat berbulu halus atau di lap dengan kain halus.

5. Jika Anda suka menggunakan parfum atau hairspray hindari terkena batu kecubung sebab batu jenis ini sangat sensitif terhadap reaksi kimia sehingga jika terkena cairan kimia batu ini warnanya akan menjadi kusam.

Batu kecubung tanduk lebih sering ditemukan sebagai hiasan pada cincin akik. Ini ada tips buat membedakan batu kecubung orisinil dan imitasi, yaitu sebagai berikut.

1. Tempelkan batu itu ke pipi jika Anda merasakan dingin, maka salah satu karakteristik batu nan Anda pegang ialah asli.

2. Jika penjual loka Anda mempunyai beberapa contoh, coba bandingkan batu mana nan lebih berat sebab batu nan orisinil lebih berat jika dibandingkan dengan nan palsu.

3. Apabila Anda membeli sudah dalam bentuk perhiasan seperti cincin atau liontin, jika diperbolehkan oleh penjualnya atau barang tersebut milik Anda sendiri cobalah buat membakarnya dengan korek barah atau dengan sebatang rokok. Bakar atau panasi sebentar batu tersebut buat melihat perubahan jika batu tersebut orisinil atau palsu.

4. Melihat jenis batu itu orisinil atau palsu buat orang awam memang cukup susah, maka jika Anda membeli disarankan buat membawa atau bertanya dengan orang nan pakar buat menghindari kasus penipuan.

Semoga tulisan ini bermanfaat sehingga semakin bertambah wawasan kita dalam mengenal dan merawat jenis-jenis batu akik.

Mengenal Jenis-jenis Batu Akik

Kepopuleran Batu Akik tidak diragukan lagi, saat ini di Indonesia sendiri sangat buming yang namanya batu akik atau batu yang bisaa dijadikan batu cincin, dari yang muda hingga yang tua saling berburu bati akik ini, apakah anda tau berapa jenis batu akik yang ada saat ini? mungkin ada beberapa yang tau hanya beberapa jenis saja, padahal sangat banyak sekali jenis batu akik yang dapat kita temui seperti misalnya batu merah delima dan masih banyak lagi yang lainnya.

 Batu Akik memiliki banyak jenis dan berbagai macam model dan bentuk. Batu akik bisa mencapai harga yang sangat fantastis untuk ukuran sebuah batu permata. Batu akik meiliki nilai tinggi karena batu tersebut terbentuk dari proses yang sangat lama, sehingga menghasilkan batu yang unik.

Didunia ini ada benda yang mudah rusak ada juga yang tidak mudah, pun begitu juga pada bebatuan. namun karena perpindahan energi yang mendominasi batu yang mudah rusak membuat batu yang sulit rusak terasa super power dibanding dengan batuan lainnya. seperti kaca butuh waktu antara 100 hingga 1000 tahun lebih untuk membusuk hingga dikatakan tidak bisa membusuk. 

Demikian pula makhluk hidup ada yang berumur sangat pendek hingga berumur ribuan tahun, termasuk di dalamnya ragam jenis bebatuan. Apapun benda dan tumbuhan yang ada di planet bumi ini, bersifat menyerap dan memancarkan energi. Penyerapan energi sebagai in-put dan pemancaran energi sebagai out-put. Antara in-put dan out-put menjadi mekanisme yang selaras dan seimbang.
Semakin tua umur bebatuan , semakin besar langka kekerasan batu tersebut.  Semakin besar pula mengakumulasi energi alam. Akumulasi energi inilah yang mempengaruhi besar-kecilnya tuah suatu batu.

Pada jenis batu yang sama, tetapi berada  di lokasi yang berbeda akan dapat menentukan pula perbedaan serapan energi. Hal itu menentukan besar kecilnya khasiat atau daya kekuatan batu  walaupun ia masih dalam satu jenis. Bereda lokasi alam tentu berbeda pula pusaran energinya. Lokasi alam yang lebih besar memancarkan energi memungkinkan untuk menambah besarnya energi yang terserap batu  di tempat itu.

Faktor ini lebih sulit diidentifikasi karena untuk pembuktian juga jauh lebih sulit. Yakni karakterbatu  yang banyak menyerap energi alam dan mampu mengikat energi itu dalam waktu yang tidak diketahui batas waktunya atau relatif permanen. Bahkan batu  yang sudah hancur pun masih mampu menyerap energi alam. Karakternya hampir menyerupai pohon yang menjadi fosil hanya bedanya benda ini pernah ada dan mengalami proses seleksi alam dalam waktu yang panjang.

Dapat disimpulkan bahwa bebatuan yang mempunyai faktor diatas telah mengalami beberbagai peristiwa alam yang mana dalam proses tersebut kadang kala ada pelepasan energi dan juga penyerapan energi sehingga bebatuan tersebut bisa mempunyai kekauatan atau khasiat. jadi bukan seperti pemikiran bahwa benda mati dianggap tiba tiba bisa memberikan energi. ada proses yang sangat panjang.

Setiap Jenis Batu Akik tentunya berbeda beda harganya, ada haga batu akik termahal hingga yang bisa dijangkau oleh kita yang notabene menengah kebawah, tetapi bagi anda yang sudah kelebihan duit pasti beli yang mahal dong, nah ingin membeli yang mahal harap bisa membedakan batu akik/cincin yang asli dan yang palsu, hal ini penting untuk menghindari anda dari penipuan, sayang dong duitnya udah banyak dikeluarin eh malah kena tipu.
Oleh sebab itu sebelum membeli lebih baik anda mengenal dahulu jenis-jenis batu akik yang ada saat ini, biar gak buta buta amat lah hehehe, nah berikut ini informasi seputar jenis batu akik / cincin

1.Batu Hakekat

Batu hakikat dengan warna putih bening seperti air, dan tersedia banyak pola didalam batu tersebut membuat batu ini sangat enak dipandang mata dan mata serasa sejuk melihatnya.. konon jika memakai batu ini anda dapat kemanan lebih misalkan jika berhadapan dengan musuh atau mahluk halus.

2.Batu Panca Nur

Batu yang indah ini seperti bongkahan emas yang berlapis batu ini sangat sering kita temukan, menurut berita yang ada bahwa siapapun yang memakai batu jenis ini, akan bertambah rasa percaya diri sesuai dengan nama batu ini Panca Nur yang artinya 5 Cahaya.

3.Batu Lafadz

Batu lafadz ini sangat bagus sekali untuk anda, mungkin jika anda menggunakan ini anda akan selalu ingan yang maha pencipta kita Allah SWT, selain itu untuk mendapatkan batu ini tergolong sulit juga.

.Batu Serai

Batu serai bentuknya yang elegan menyerupai kristal sangat cocok untuk anda yang ingin berpenampilan elegan.

5.Batu Zamrud

Batu zamrud mempunyai banyak jenis salah satunya batu zamrud kalimantan, tetapi menurut berita yang ada batu zanrud yang memiliki kualitas terbaik berasal dari Negara Colombia dan pada eranya batu ini dipakai oleh Bangsawan-bangsawan.

6.Batu Kecubung

Batu kecubung dengan warna ungu yang mengilap, sejuk sekali jika kita pandang konon katanya jika kita memakai batu cincin ini maka daya tarik kita akan bertambah, nah cocok sekali untuk pria yang lagi Jomblo.

7.Batu Delima Merah

Batu dengan warna merah menawan, biasanya disebut dengan Batu Merah Delima, diindonesia sendiri jika kita mempunyai batu ini kita akan hidup bahagia.. karena ada suatu hal yang mistis yang tidak bisa dijelaskan oleh kata-kata. 

8.Batu Mata Kucing

Dari namanya kita sudah tau bentuk batu ini, yup batu mata kucing memang sangat menyerupai mata kucing yang tajam dan bersinar, auranya memang berbeda ketika kita memakai batu akik ini  

9.Batu Jarum Mas

Batu jarum mas, batu putih jernihyang elegan dan terlihtat didalamnya seperti serabut emas yang menumpuk, cocok sekali bagi anda yang ingin tampil elegan.

 1o,Batu Pirus


Batu pirus, dengan warna yang unik delangkapi dengan urat-urat berwarna emas, membuat batu ini banyak diminati karena warnanya yang unik. Peminat batu ini kebanyakan usia antara 40tahunan keatas. Konon batu ini dipercaya dapat menyembuhkan penyakit yang diderita sipemakainya.

Tak mengherankan kalau berbagai kolektor dunia banyak berburu berbagai jenis batu mulia/batu akik ke seluruh Indonesia. Batu-batu mulia tersebut tidak kalah pamornya dengan jenis batu mulia asal Afrika, Asia Tenggara lainnya seperrti dari Birma, Thailand, Iran, hingga daerah pecahan negara Rusia.

Batu mulia dapat dibedakan menjadi dua yakni batu permata mulia yakni intan dan batu permata setengah mulia diantaranya Ruby, Kecubung, Saphir, Topaz, Zamrud dan lain-lain.
Berbagai jenis batu akik itu bisa kita temukan mulai dari ujung Pulau Sumatera, Aceh hingga Lampung. Di Aceh misalnya dikenal batu Indocrase atau batu yang berwarna hijau lumut. Batuan tersebut diantaranya ditemukan di sungai dekat makam Malikulsaleh. Ada pula batu Sungai Dareh yang banyak ditemukan di daerah Dharmasraya Sumatera Barat.

Selanjutnya di Pulau Jawa mulai dari Banten, Garut Jawa Barat, Purbalingga, Gombong Jawa Tengah, kawasan Wonogiri daerah Kismantoro, hingga Donorojo Pacitan hingga Trenggalek Jawa Timur juga banyak ditemukan berbagai jenis batu akik.

Di Pulau Jawa yang pale banyak ditemukan diantaranya Kalimaya, Opal, Jasper, Pancawarna, Kalsedon atau Red Baron, Badarbesi dan lain-lain. Sedangkan di Pulau Kalimantan terutama di daerah Martapura yang pale banyak ditemukan diantaranya jenis batu Kecubung (amethyst).

Di Jawa Tengah hingga perbatasan Jawa Timur sekitar Wonogiri dan Pacitan misalnya berbagai kenis batu akik banyak ditemukan. Di sekitar Kabupaten Purbalingga dialiran Sungai Klawing banyak ditemukan batu akik jenis Jasper. Batu Jasper ini oleh warga sekitar juga sering di sebut batu Klawing dengan warna khas merah, hijau kebiruan dan coklat.

Demikian pula di daerah Karangsambung Kecamatan Gombong Kabupaten Kebumen. Batu akik dari Kebumen juga sering disebut Batu Luk Ula karena banyak di temukan di sepanjang Sungai Luk Ula. Jenis batuan (agate) yang ditemukan di daerah ini juga tidak jauh berbeda dengan batu akik yang ditemukan di daerah Purbalingga dan Pacitan. Jarang sekali ditemukan batuan dengan kristal yang bening seperti kecubung, namun lebih buram kalau dilihat menggunakan alat semacam mikroskop dan kaca pembesar.

Selain Batu Bacan Doko dan Palamae yang dicari para kolektor, di daerah Pacitan Jawa Timur tepatnya di Kecamatan Donorojo ada banyak pengrajin batu akik.
Batu di daerah Pacitan sebenarnya ada aneka ragam dan warna. Ada batuan yang berbentuk batuan fosil tanaman lumut, kerang dan hewan laut. Namun batu akik asal Pacitan yang pale banyak di cari adalah jenis Kalsedon yang disering disebut Red Baron. Batu berwarna merah agak oranye itu juga sering disebut batu bangsawan merah atau batu Keladen yang banyak ditemukan di sekitar sungai Keladen di Donorojo.

Dulu batu-batu akik tersebut banyak berserak di berbagai tempat. Namun seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan industri/pengrajin batu akik di Pacitan yang semakin banyak, orang harus mencari di pegunungan hingga menggali tanah dan perbukitan.

Saat ini di Desa Gendaran dan desa sekitar Kecamatan Donorojo ada ratusan pengrajin batu hias dan batu akik. Di sepanjang jalan utama Donorojo yang menghubungkan wilayah Wonogiri itu juga banyak berdiri art emporium yang menjual aneka kerajinan dari batu akik. Selain itu ada banyak penjual batu akik di beberapa obyek wisata seperti di Gua Gong dan Tabuhan.

Harganya pun bervariasi mulai dari Rp 20 ribu hinggan jutaan rupiah. Tergantung jenis batuannya. Namun bila akan membeli batu akik asli Pacitan dengan harga murah atau grosir, bisa datang di Pasar Donorojo. Pasar yang menjual dengan hraga pale murah ini terjadi setiap pasaran Kliwon berdasarkan penanggalan Jawa.

Pasar dengan harga murah ini hanya terjadi di pagi hari sekitar pukul 05.00 – 07.00 WIB. Ada puluhan pedagang yang sebagian besar adalah pengrajin asli bukan pengepul yang memajang dagangannya. Namun setelah itu atau kios-kios pedagang pada buka, harga kembali normal seperti umumnya.

Selain di daerah Gendaran, beberapa sentra batu akik yang bisa menjadi bahan batu akik ada di daerah Wonogiri tepatnya di daerah Giritontro, Giriwoyo, Baturetno dan Kismantoro.
“Batuan asli dari daerah Pacitan sendiri seperti jenis Kalsedon atau batu keladen sudah mulai berkurang. Kami harus mencari batu sejenis dari daerah lain bisa di Wonogiri dan Trenggalek,” ungkap M. Isyok salah satu pengrajin batu akik di Gendaran, Donorojo, Pacitan

Menurut dia harga batuan jenis red nobleman dari para penambang saat ini sudah mulai mahal. Sebelumnya harga batuan tersebut sekitar Rp 40-50 ribu/kg. Saat ini bisa mencapai Rp 100 ribu/kg.
“Batu-batu jenis kalsedon kalau dibelah dan di asah belum tentu jadi red nobleman semua, ada yang warna lain, coklat dan putih. Ya untung-untungan saja,” katanya.

Isyo mengaku yang pale susah adalah mendapatkan batu red nobleman dengan merah oranye yang bagus kristalnya atau dapat batu jenis opal. “Kalau dapat red nobleman atau opal yang bagus, harga bisa mencapai Rp 500 ribu -750 ribu ribu/biji. Itu harga dari pengrajin, kalau sudah dipengepul atau art emporium bisa di atas Rp 1 jutaan,” katanya.

Untuk batu jenis hijau lumut yang mirip batu Indocrase, dia bersama teman-teman sesama pengrajin membeli batuan tersebut dari penambang di daerah Kismantoro dan Giriwoyo.
“Batu-batu akik tersebut yang yang dibuah untuk batu hias dan batu akik untuk cincin. Tergantung permintaan pasar saja,” katanya.

Informasi dan Pengetahuan Tentang Batu Bacan

Batu Cincin bacan, batu yang satu ini akhir akhir ini banyak sekali diburu dikalangan penggemar atau pengoleksi batu cincin, tentu saja , menurut informasi yang didapat batu akik bacan ini memiliki beragam khasiat dan manfaat sehingga membuat para penggemar batu cincin sangat mengincar batu jenis ini.
Batu Cincin bacan menurut jenis nya terdapat dua jenis, yaitu batu bacan doko dan batu bacan palamea tetapi pada saat ini yang paling banyak dicari adalah batu bacan yang jenis doko.

Jika anda pernah menonton serial kolosal yang saat ini sedang banyak digemari yaitu film mahabarata, coba anda perhatikan batu yang dipakai oleh karakter sengkuni, seperti yang kita lihat itu yang dipakai sepertinya batu bacan tetapi untuk pastinya kita tidak bisa tau karena hanya mirip loh ya.
Eh, tetapi disini kita tidak mebahas mengenai itu, kita akan membahas apasih batu cbacan doko dan batu bacan palamea. Secara jenis memang berbeda tetapi tentu saja mmemiliki perbedaan, dari segi manfaat ataupun warna yang dihasilkan. Nah Untuk jelasnya anda bisa baca ulasan singkat berikut ini untuk menambah wawasan anda mengenai batu Bacan.


Batu bacan akhir akhir ini tengah menjadi primadona dari batu batu lainnya, konon katanya batu bacan merupakan batu hidup karena dapat bermetamorfosis atau berubah dengan sendirinya selayaknya tumbuhan yang bertumbuh besar,batu bacan ini mampu merubah warnanya yang awalnya hitam bisa menjadi hijau yang sangat mengagumkan. Kenapa bisa begitu karena Batu bacan memiliki inklusi atau serat batu yang banyak dan padan serta secara perlahan akan berubah menjadi lebih bersih (bening) dan mengkristal dalam waktu bisa dibilang cukup lama yaitu dengan hitungan tahun.

Dan ternyata tidak hanya itu, batu bacan tak hanya bisa berubah warna tetapi juga dapat menyerap senyawa yang dekat dengan batu tersebut, misalkan saja batu bacan anda dekatkan dengan sebutir emas, maka lama kelamaan jika kita perhatikan didalam batu bacan akan terdapat bintik bintik emas yang anda lekatkan tadi.
Karena kelebihan kelebihan batu bacan inilah yang membuat para pencinta dan pengkolektor batu cincin berbondong bonding berburu batu bacan, kemampuan yang unik ini berhasil menghipnotis para pengagumnya banyak pengkolektor dari berbagai Negara seperti China, Arab, dan Eropa mengagumi batu yang satu ini.

Batu bacan bisa dibilang cukup keras, yang memiliki kekerasa batu 7,5 Mohs, dan ini bisa dibilang setara dengan batu jamrud dan melebihi kekerasan dari batu giok. Dengan kelebihan dan keistimewaan serta keunggulan yang dimiliki banyak pengkolektor memburu batu ini , sejak tahun 1994 yang lalu, atau malah mungkin lebih dari itu.
Di Indonesia sendri , batu bacan mulai popular diawaln tahun 2005, hingga kini jika menurut informasi harganya cukup mahal bisa belasan hingga puluhan juta loh, hmmm harga yang fantastis untuk hanya sekedar batu seperti ini.

Anda bisa menemukan batu bacan di Pulau Kasiruta, tetapi tidak mudah untuk mendapatkan batu ini, anda perlu menggali paling tidak sedalam 10meter bahkan bisa lebih. Walaupun batu ini identik dengan warna hijau yang mempesona, ternyata tidak warna hijau saja loh masi ada warna lainnya seperti kuning muda, kuning tua, merah, putih bening, putih susu, coklat kemerahan, keunguan seperti bungur, coklat dan warna lainnya hingga 9 macam warna.

JIka anda ingin mencari batu bacan ini , anda bisa berkunjung ke Ternate, Tidore , Jailolo ataupun pulau bacan, tetapi anda harus teliti dan cermat untuk memilh batu cincin ini atau anda bisa meminta saran orang yang menurut anda bisa dipercaya untuk menentukan keasliannya. Dan jangan sampai anda tertipu membeli atau memilih batu bacan mati karena jika sudah mati maka batu ini tidak akan bisa berubah seperti selayaknya batu bacan yang masih hidup.

Sekedar informasi untuk anda, Batu bacan memiliki dua jenis, yaitu batu bacan doko dan batu bacan palamea. Batu bacan doko biasanya dan kebanyakan berwarna hijau tua sedangkan batu bacan palamea memiliki warna hijau dan sedikit kebiruan.

Nama dari kedua batu tersebut diambil dari nama desa yang berada di Pulau Kasiruta, tentunya kedua desa tersebut memiliki stok banyak atau tambang batu bacan. Untuk batu bacan yang masih muda biasanya kekerasan batu hanya sekitar 3 – 4 skala Mohs, sedangkan batu bacan yang sudah jadi atau sudah memiliki kualitas tinggi biasanya kekerasan batu akan meninggkat pada 7 Skala Mohs. Batu bacan yang sudah memproses alami akan terlihat mengkilat dan keras ketika sudah diasah.

Batu bacan doko dan palamea termasuk 2 jenis batuan Halmahera yang saat ini tengah naik daun dan sering menjadi perbincangan antara pengobi batu permata. Perburuan pun terus berlanjut, bahkan banyak pedagang yang merasa kewalahan atas tingginya permintaan batu dengan ciri khas warna hijau itu.

Keunikan batu bacan doko atau palamea menjadi alasan banyak kolektor dan penghobi tertarik untuk memiliki batu yang dianggap setara dengan giok itu. Salah satu keunikan yang paling menonjol karena kemampuan batu itu mengkristal secara alami meskipun sudah diangkat dari perut bumi vahkan setelah berupa perhiasan, sehingga banyak yang menyebut batu bacan sebagai batu permata bernyawa dan batu hidup

Batu itu sebenarnya terbagi menjadi 3 janis yaitu Bacan Obi, Doko Dan Bacan Palamea. Ketiga jenis batu tersebut ditemukan dari wilayah yang sama yaitu Maluku Utara. Mekipun ketiganya berasal dari wilayah yang sama namun memiliki karakteristik berbeda satu sama lain, sehingga hanya 2 jenis saja yaang paling terkenal dipasaran.

 Untuk membedakan ke 3 jenis batu itu cukup mudah dan juga bisa dibedakan secara kasat mata terutama warna karena ketihganya memiliki warna yang berbeda

Batu ini banyak ditemukan di Desa Doko Pulau Kasiruta, Kecamatan Bacan Barat Halmahera Maluku Utara sehingga batu yang dianggap bernyawa tersebut menggunakan nama sesuai ditemukannya.

Bacan Doko memiliki warna hujau bening dan hijau tua agak gelap dan pedagang banyak menyebutnya dengan hijau cincau, tapi jika disenter akan keluar hijau cerah dan termasuk warna yang paling disukai dan digemari banyak kolektor . Bacan doko cincau biasanya lebih cepat mengalami perubahan warna dibandingkan jenis palamea dan berkisar antara 3 hingga 4 bulan warna sudah mulai berubah hijau dari warna sebelumnya yang agak gelap. Semakin cerah warna yang dimiliki maka harganya pun akan semakin mahal.

 Jenis batu bacan palamea ditemukan di Desa Palamea Kecamatan Bacan Barat Halmahera, ciri warna pada jenis bacan ini hijau kebiruan. Proses kristalisasi menjadi bening dipercaya lebih lambat dibandingkan dengan jenis doko. Namun kedua jenis batu tersebut sama-sama mejadi burun banyak kolektor dan pencinta permata.

 Jenis batu ini dikenal dengan sebutan batu obi, ditemukan di pulau Obi Maluku Utara dan memiliki karakteristik berbeda dengan bacan doko atau palamea yang bisa berubah warna sedangkan batu obi tidak bisa berubah warna meskipun disimpan dalam waktu lama. Namun demikian obi juga termasuk jenis batu asal Halmahera yang juga menjadi incaran banyak kolektor lokal maupun manca negara.

Batu Keladen Pacitan Potensi Daerah Terpencil

Salah satu nama daerah yang pasti akan terngiang oleh para pecinta batu mulia  di Jogjakarta mungkin juga di Indonesia ketika menyebut kata "akik" adalah Pacitan. Sebuah kabupaten yang memiliki kontur tanah bergunung-gunung. Daerah penghasil Batu mulia ini juga merupakan tempat kelahiran Presiden SBY. Ketika saya memasuki perbatasan antara Wonogiri dan Pacitan, saya melihat poster baliho besar sekali dengan foto Bapak Presiden  SBY , berbunyi "selamat datang di tempat kelahiran SBY" kurang lebih seperti itulah. Namun, kebesaran nama SBY tidak mampu membawa kesejahteraan para pengrajin batu akik di daerah ini. Saya bertemu dan sedikit ngobrol dengan beberapa pengrajin batu akik dari daerah Donorejo, Pacitan. Yang saya dengar, kebesaran nama batu akik Pacitan ternyata sudah hampir menjadi sejarah. Dulu mulai dari tahun 60-an banyak yang menggantungkan hidup pada hasil produksi batu akik, tapi sekarang tinggal segelintir orang yang masih bertahan.

Daerah Perbukitan Pacitan tidak cuma menghasilkan batu akik atau nama kerennya agate, tapi juga terdapat banyak sekali mineral berharga lainnya antara lain Crystal Quartz (seperti gambar diatas). Banyak juga fosil kayu yang pastinya berumur jutaan tahun tersebar di berbagi tempat di Pacitan. Penduduk lokal daerah pegunungan kadang juga menemukan artefak-artefak jaman purba seperti kapak perimbas, mata panah, dll. Membuktikan bahwa daerah ini telah ditempati oleh manusia beratus tahun yang lalu.

Daerah pegunungan dan sungai di perbukitan Pacitan merupakan sumber berbagai jenis batu Agate seperti chalcedony, onyx, sardonyx, jasper, carnelian, dll. Para kolektor batu banyak yang mengincar batu agate gambar dengan kualitas bagus dari para pengrajin batu akik Pacitan. Batu natural Crystal dari daerah ini juga lumayan besar-besar dan bening.

Salah satu ciri khas dusun Donorejo adalah nama jalan yang unik. Setiap gang di dusun itu dinamai dengan nama jenis batu mulia kelas dunia. Walaupun batu-batu mulia seperti Emerald, Turqoise, atau Safir tidak ditemukan di daerah ini. Yang tidak saya temukan adalah nama Akik, mungkin mereka lupa menamai salah satu gang sesuai produksi utama mereka.

Mengingat potensi yang begitu bagus dari daerah ini, sudah sewajarnya pemerintah membantu memajukan usaha rakyat ini. Tapi apa mau dikata, selama pemerintahan belum bersih dari Kolusi, Korupsi, dan Nepostisme rakyat kecil hanya menjadi tumbal kekuasan saja ( weh kok malah ke politik ni!!). Semoga Indonesia sembuh dari penyakin kronis ini!! Cintailah Produk-Produk Indonesia!! (kecuali produk Korupsi, Kolusi, nepostisme, dll ya!!

 Menurut seorang pakar batu bernama Mbah Paiman Timbul menemukan specimen batu mulia jenis chalcedony berwarna muda dengan bias sinar yang lembut dan memiliki serat yang dinamakan punggung atau cangkang kura-kura. 


Batu jenis ini memiliki satu atau lebih ciri-ciri seperti berikut :
1. Secara kasat mata tampak motif punggung atau cangkang kura-kura
2. Ster seperti moonstone atau biduri bulan
3. Inklusinya memiliki garis memanjang dari sudut yang satu ke sudut lainnya atau yang biasa disebut dengan cat eyes / mata kucing
4. Mampu menyerap cahaya sehingga terjadi perubahan warna tergantung intensitas warna yang masuk bukan hanya satu bahkan dapat dua dan tiga warna sekaligus. Dibutuhkan keahlian khusus untuk menganalisa ciri yang nomor empat ini.

Batu Pacitan memiliki beraneka warna yang menentukan harga sebuah batu tersebut. Warna keemasan menempati tingkat tertinggi di mata pecinta batu tanah air dan luar negeri karena dianggap memiliki aura keberuntungan atau hoki bagi siapa saja yang memakainya walaupun hal ini masih sebatas perbincangan dari mulut ke mulut. Golongan warna tersebut antara lain:

1. Warna keemasan (yellow chalcedony): Golden Supreme.
2. Warna kuning muda / sinar mentari pagi ( Light yellow chalcedony) : Supreme sunrise
3. Warna merah keemasan / red baron (Golden reddish)
4. Warna putih (white chalcedony): Princess Ndasar snow white & Princess Keladen snow white
5. Warna orange yellow / matahari terbenam terbaik (supreme sunset)
6. Warna semu kehijauan, merah muda atau abu-abu / calon raja : Prince

Sumber tambangnya ada 2 yakni dari bukit Ndasar dan sungai Keladen. Sehingga banyak yang menyebut batu cincin pacitan keladen. Tambang yang di bukit Ndasar sebagai tambang primer sedangkan dari sungai Keladen disebut sekunder. Namun serat yang dari sungai lebih bagus karena berkolaborasi dengan material lain sehingga unsur mineralnya lebih tinggi.

Ada sebuah pelajaran berharga seperti yang terjadi pada batu hijau keladen. Akibat eksploitasi besar-besaran yang tidak terkontrol membuat jenis batu legendaris ini sangat sulit didapatkan bila boleh disebut habis pada sumbernya. Dan juga akibat melimpahnya stok harganya jatuh di pasaran. Oleh karena itu semoga hal ini tidak terjadi pada jenis lainnya. Kearifan para penambang dan pecinta batu pacitan sangat memegang peran penting terhadap kelestarian alam.

Pengrajin Batu Akik di Pactan dan Sekitarnya Mulai Bernafas Lega

Pengrajin batu di bilangan Pacitan, Wonogiri dan Wonosari.Gunung Kidul (PAWONSARI) yang selama ini perkembangannya terseyok-seyok, dalam waktu tidak terlalu lama akan bernafas lega. Mereka akan bisa belajar lebih mendalami produk kerajinan yang terbuat dari bahan baku batu mulia dan batu batuan lain. Itulah segenggam harapan masyarakat menjelang berdirinya sentra industri kerajinan di Desa Wareng, Kecamatan Punung, Kab.Pacitan Jawa Timur, binaan Yayasan Sejahtera Bhakti Pratama.

Harapan itu rasanya tidak berlebihan mengingat Yayasan Sejahtera Bhakti Pratama yang diketuai Ibu Tatty Aburizal Bakrie menggandeng para pakar berkemampuan menggerakkan Sumber Daya Manusia yang sangat diperlukan dalam kegiatan produk kerajinan termasuk pemasaran yang selama ini menghantui pengrajin batu di di kawasan ini.

Daerah perbatasan Kabupaten Pacitan, Wonogiri dan Gunung Kidul kaya sumber daya alam berupa bahan baku kerajinan. Kekayaan itu belum digarap secara optimal. Para pengrajin mengolah secara tradisional untuk penghidupan sehari-hari. Sedang pengolahan 'batu mulia' yang lumayan besar digarap UBIBAM (Unit Bina Industri Batu Mulia) Sripati di desa Sukodono, Kecamatan Donorojo, Pacitan dan UBIBAM Sri Giri Sejati berpusat di desa Sejati, Kec.Giriwoyo. Kabupaten Wonogiri yang letaknya tidak terlalu jauh dari Kecamatan Punung.

Menurut pengakaman bapak Hardijanto S.I.P  yang mantan petugas Bimbingan Produksi, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Penanaman Modal, Kab.Wonogiri, yang sejak tahun 2003 dan setelah pensiun dipercaya Kadinas Sri Wahyuningsih S.H dan Bupati Wonogiri Begug Purnomosidi SH memimpin UBIBAM mencatat produk yang dikembangkan utamanya barulah asesoris lepas sesuai pesanan, karena keterbatasan dana, ketrampilan olah, pemasaran dan kurangnya info pasar.
Tidak aneh kalau kemudian para pengrajin serasa terhembus angin segar terbetiknya berita niatan Yayasan SEJAHTERA BHAKTI PRATAMA untuk mengembangkan kerajinan marmer dan batu-batuan di wilayah tandus di perbatasan Pacitan, Wonogiri dan Gunung Kidul.

Kalau kegiatan yayasan itu betul-betul tumbuh disitu, dan nantinya dapat mengembangkan klaster-klaster industri kerajinan termasuk kerajinan batu mulia dan menyediaan kebutuhan dari hulu sampai hilir akan sangat membantu pengrajin kecil disini. "Harapan para pengrajin Yayasan juga dapat menyediakan bahan baku yang dapat dibeli industri-industri kecil di wilayah ini. Pengrajin kecil tidak harus pergi ke Solo, Semarang atau Yogyakarta untuk memenuhi kebutuhannya. Dengan demikian biaya tinggi dapat dihindari, yang berarti akan menekan biaya produksi."

Tersedianya bahan baku, bahan baku pembantu, spare part mesin produksi dan kesediaan Yayasan Sejahtera Bhakti Pratama untuk menerima produk yang sesuai kualitas dan desain yang dikehendaki pasar dengan bimbingan-bimbingan dan pelatihan, tujuan Yayasan mengantar pengrajin kecil Pacitan dan sekitarnya menembus pasar ekspor dengan harga dan daya saing produk yang tinggi akan terujud.
Yang lebih menarik, tumbuh kembangnya kegiatan yayasan di wilayah tersebut akan mendorong berkembang usaha kecil yang baru dan saling mendukung. Contoh sederhana berkembangnya sentra industri akan banyak menyerap tenaga kerja. Kesemuanya memerlukan kebutuhan penunjang seperti makanan yang berarti akan tumbuh usaha lain semisal katering, makanan olahan, kebutuhan anak sekolah serta usaha-usaha kecil yang lain.

Demikian juga uraian Bapak Menkokesra tentang pengalaman pengrajin anyaman bambu di Lombok. karena di wilayah ini pohon bambu tumbuh dengan baik. Kemampuan desain perlu ditularkan, disini. Dengan demikian kiprah Yayasan peduli pengentasan usaha kecil akan lebih dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Di Pacitan, Wonogiri dan Gunung Kidul banyak kekayaan alam yang dapat dikelola masyarakat. Sebagai contoh bambu yang harganya Rp. 5.000 sebatang dapat mengasilkan berlipat setelah diproses dengan baik. Bonggolnya dapat dibuat 'bebek-bebekan' sepeti di Klaten, keatas sedikit dibuat 'kenthongan', keatas lagi dibuat 'asbak', keatas lagi dibuat 'cangkir', keatas lagi dibuat 'tempat pensil' yang sangat artistis bila dipadu dengan batu mulia. Dan keatas lagi dianyam untuk berbagai perabotan rumah tangga. Masih banyak potensi yang belum tergali karena kurangnya pengetahuan dan permodalan.

Di Pacitan dan Wonogiri juga banyak obyek turis. Tak urung pusat kerajinan ini akan menjadi sasaran para turis, sehinga tersedianya show room yang bersedia menampung karya-karya rakyat, akan mendatangkan income yang cukup menarik untuk daerah.
Penulis juga berharap, Pemerintah Daerah mampu menangkap sinyal perkembangan yang akan terjadi di Jalur Selatan yang sedang giat-giatnya dibangun seiring berkembangnya kerajinan rakyat yang dipandu pakar-pakar berpengalaman di dunia bisnis yang diwadahi Yayasan Sejahtera Bhakti Pratama. Misalnya daerah segera membangun sekolah kejuruan khusus industri terkait unggulan wilayah.
Belajar dari pengalaman, daya saing produk menjadi lemah karena mata rantai yang terlalu panjang. Sebagai contoh bahan kebutuhan baku dari petani, ke tengkulak, ke pengumpul, ke pengumpul besar baru ke pabrik.

Jadi dari bahan baku saja nilainya sudah tinggi.Tragisnya yang menikmati harga yang tinggi bukan petani. Maka harus dicari upaya agar petani maupun pengumpul besar dapat menikmati tanpa mematikan kehidupan mata rantai dengan cara memberi peluang .Adanya peluang usaha yang kondusif maka mata rantai ditengah akan beralih ke profesi lain yang lebih menjanjikan.Disini Koperasi dapat berperan banyak,
Kendala klise seperti masalah modal, teknologi produksi, pemasaran, dan penguasaan informasi pasar diharapkan akan terpecahkan dengan hadirnya yayasan.

Akan sangat menarik kalau Yayasan Sejahtera Bhakti Pratama juga menggandeng Yayasan Dana Sejahtera Mandiri yang selama ini dikenal banyak berperan dalam upaya pemberdayaan keluarga, termasuk pemberdayaan usaha kecil dan koperasi yang ada di Wonogiri dan Jawa Timur termasuk Pacitan..
Hal ini mengingat persoalan pertama pengrajin kecil adalah kesulitan permodalan. Kalau modal dapat difasilitasi dari Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (Damandiri), akan tumbuh usaha baru. Namun jangan dilepas. Perlu ada pengawasan, pengarahan dan bimbingan dari instansi teknis. Kalau diberi kredit modal usaha tanpa diberikan bimbingan pada saat pengembalian akan keberatan atau bahkan disalah gunakan.

Dari segi teknologi produksi Yayasan Sejahtera Bhakti Pratama yang menurut Menkokesra mempunyai banyak ahli diharapkan memberikan bimbingan teknik produksi mulai SDM-nya, produktifitasnya, mengenai achievement motivation (motifasi untuk maju), efisiennya, mengenai produk yang berkualitas, akhirnya akan tumbuh produktifitas tenaga kerja yang baik dengan tingkat efisiensi yang tinggi.
Kemudian pasar. Kalau Bapak Menkokesra menyebut bahwa yayasan Sejahtera Bhakti Pratama telah memiliki 3000 desain dan pasar ekspor, hal ini sangat diharapkan dan ditunggu pengrajin Pacitan dan Wonogiri.

Yang tidak kalah penting adalah kendala budaya yang biasa terjadi di daerah PAWONSARI perlu pembinaan dengan penuh kesabaran. Bagi masyarakat pedesaan kalau ada orang punya hajat tidak hadir, ada orang sakit tidak ikut mengantar ke dokter akan di omong orang. Lembur sampai malam disebut berisik dsb. Akibatnya ketepatan waktu, sering dilanggar.
Kerajinan 'batu mulia' bukan kebutuhan sehari-hari, tetapi untuk orang-orang tertentu yang menyenangi batu. Harganya sulit diukur. Karena selain langka juga merupakan barang seni. Maka kalau pasar dapat difasilitas industri kecil di PAWONSARI akan dapat berkembang.

Masalah tenaga kerja sebenarnya tidak terlalu sulit karena para pengrajin paling tidak telah memiliki ketrampilan dasar. Jaditadi lalau desain sudah ditentukan berarti peluang akan semakin terbuka.
Pengalaman selama ini UBIBAM Sri Giri Sejati dengan 20 tenaga kerja tetap, didukung tenaga trampil tidak tetap, selama ini melayani pesanan. Itupun batu lepas, belum dirakit. Kreasi bentuk yang sudah digarap antara lain buah-buahan, hewan dan piala. Kalau dari yayasan bisa mengadakan pelatihan mengenai bagaimana merakit asesoris menjadi perhiasan yang langsung bisa dipakai seperti giwang, kalung dan lain-lain berarti nilai tambahnya akan diambil masyarakat.

Selama ini yang mengambil "nilai tambah" bukan masyarakat Wonogiri dan Pacitan tetapi Yogya, Bali, Semarang dan Jakarta. Kita hanya membuat oval, bulatan silinder dan berbagai macam asesoris lepas.Bahkan kristal serumit apapun pengrajin sudah bisa membuatnya.
Di Bali, Yogya, Semarang dan Jakarta asesoris lepas dirakit dengan perak kemudian di ekspor. Disini belum bisa. Maka perlu ada pelatihan perakitan batu mulia. Selama ini turis disini belum bisa beli perhiasan.Yang ada baru sebatas 'akik' yang lepas dari embanannya.

Dari sisi pengamanan pengrajin UBIBAM yang dijumpai penulis bertutur selama administrasi berjalan baik, kemungkinan hilang kecil. Gudang selalu mencatat bahan baku yang dikeluarkan untuk diolah.. Jenis batu untuk diolah jadi bentuk apa sudah dapat dihitung. Apalagi untuk satu produk dikerjakan lebih dari satu orang. Misalnya bagian pemotongan batu, setelah selesai dipotong dibawa ke bagian pembentukan; kemudian dibawa ke bagian poles atau penghalusan. Jadi tidak akan terjadi petugas membawa hasil produk, karena yang lain akan mengetahui.

Tentang bahan baku, di Wonogiri banyak diketemukan batu kelas empat dengan tingkat kekerasan 4 sampai dengan 7 antara lain Obsidiaan dan agaat dll. Maka dalam pengembangan industri seyogyanya berpikir selain menggunakan bahan baku yang banyak diketemukan di lokasi setempat bisa saja didatangkan dari daerah lain,seperti dari Lampung atau Kalimantan, namun pengerjaannya disini. Terlebih lagi dalam praktek jenis batu yang diinginkan, tergantung selera pasar.

Deretan pegunungan kapur Wonogiri menyimpan potensi yang luar biasa. Dalam lapisan tanah dan bebatuan gunung itu terpendam sebuah ”harta karun”. Beberapa jenis batuan dapat diolah menjadi berbagai perhiasan.

 Cukup dipoles sedikit, jadilah ia berkilauan, seakan menyala ditimpa sinar matahari. Ya, daerah itu mengandung banyak batu alam dan batu mulia yang bisa disulap menjadi batu-batu hias. Beragam jenis batu mulia dapat dijumpai. Seperti batu Jasper, Agate, Carnelian, Kuarsa, hingga batu fosil kayu yang berumur jutaan tahun. Selain ditemukan di alam, batuan itu juga kerap dijumpai di tanah pekarangan warga.

Ketika masih teronggok di pekarangan atau tersembunyi di antara tumpukan bebatuan, penampilannya tidak terlalu mencolok. Namun berkat tangan dingin perajin, nilainya menjulang tinggi, mulai seharga ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Hadi Sutrisno (42), seorang perajin batu alam Dukuh Giritengah RT3 RW2 Desa Sejati, Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri mengatakan, batu-batu mulia itu dapat dijumpai di wilayah Wonogiri. Paling banyak adalah batu Jasper merah. Namun, para perajin terkadang juga mendatangkan batu Jasper kuning dari Pacitan (Jatim).

Batu Jasper berasal dari batuan kars atau kapur yang telah berusia jutaan tahun. Tingkat kekerasannya mencapai 6,5 Skala Mohs. Kekerasannya jauh lebih tinggi dari batu kapur biasa namun di bawah kuarsa. Batu itu dapat dipoles menjadi berbagai asesoris, hiasan taman, atau hiasan interior ruangan. Pria yang telah enam tahun menekuni kerajinan batu alam itu mengungkapkan, batu hias jenis Jasper kini diminati. Kerajinan batu alam itu menggantikan batu akik yang surut sejak krisis moneter 1997 silam.

Berbeda dari akik, kerajinan batu alam dibuat dalam bongkahan-bongkahan ukuran besar. Mulai sebesar bola sepak sampai seukuran meja makan. Batu itu digerinda dan diampelas. Satu bongkah batu besar membutuhkan waktu beberapa hari. Hasilnya, batu menjadi kinclong berkilauan seperti kaca. ”Untuk menyalakan (mengkilapkan) batu butuh waktu 3-6 hari,” ujarnya.

Batu-batu Jasper merah, Jasper kuning, ataupun fosil kayu dipoles tanpa mengubah bentuk aslinya. Guratan atau tonjolan-tonjolan batu itu tidak dihilangkan, namun justru ditampakkan. Tidak jarang pembeli memesan bentuk sesuai dengan keinginannya.

Walyono (46), pemilik Kelompok Usaha Bersama (KUB) Permata Sari Desa Wates RT2 RW5 Kelurahan Giriwoyo, Kecamatan Giriwoyo, Wonogiri mengatakan, para perajin daerah itu juga membuat perhiasan dan asesoris dari batu Obsidian. Hanya saja, batu Obsidian harus didatangkan dari Sukabumi,  Sumatera, Kalimantan, atau Papua. Harga bahan baku Obsidian berkisar Rp 8.000/kg.

Batu-batu Obsidian dibuat dalam ukuran yang lebih kecil. Semisal untuk kalung, gelang, atau giwang. Ada pula yang dijadikan asesoris berbentuk buah-buahan dan binatang. Harga produk itu bervariasi, antara Rp 10.000 - 160.000/buah. Pasarnya mencapai Bali, Jakarta, Semarang, Bandung, Surabaya, dan Yogyakarta. ”Pokoknya ke kota-kota yang banyak turisnya,” katanya.

Meski demikian, perajin mengalami kendala. Yakni masalah listrik dan peralatan. Mereka membutuhkan listrik dan peralatan yang lebih memadai untuk memenuhi permintaan. Sebab, permintaan batu mulia itu sangat besar. Tidak jarang, dia menerima pesanan lebih dari 3.000 buah, sementara kemampuan produksi dalam situasi normal baru 2.500 buah/bulan.

Daerah itu juga memiliki Unit Bina Industri Batu Mulia (Ubibam) Sri Giri Sejati di Desa Sejati, Kecamatan Giriwoyo, Wonogiri. Perusahaan yang berdiri sejak 1989 itu menghasilkan produk perhiasan, kerajinan, dan asesoris dari batu-batuan. Meski demikian, perusahaan itu mengalami kendala permodalan.

Manajer Ubibam, Sugiyanto mengungkapkan, permodalan menjadi masalah utama, seperti halnya perajin skala rumah tangga. Padahal, permintaan sangat tinggi. Pihaknya bahkan tidak mampu memenuhi permintaan dari Malaysia. Sebab, biaya operasional seperti pengiriman barang, perekrutan tenaga kerja, sampai pembelian bahan baku sangat tinggi.

Kabid Perindustrian Disperindagkop Wonogiri, Gunawan SIP mengatakan, potensi kerajinan batu mulia di Wonogiri sebenarnya sangat besar. Hanya saja, para perajin itu terkendala permodalan. Terutama kejelasan status bagi Ubibam. Selama ini perusahaan itu belum pernah menerima penyertaan modal dari APBD. Padahal, order berdatangan dari berbagai daerah, seperti Bali, Semarang, Jakarta, Bandung.

Kalangan Pejabat dan Artis Ibu Kota Penghoby Batu Akik

Fenomena batu akik di Tanah Air bak jamur di musim hujan. Di Jakarta, misalnya, penjual kini banyak ditemui di berbagai tempat, mulai dari mal hingga di pinggir jalan.

Penggemarnya datang dari berbagai kalangan mulai dari presiden, politisi hingga artis. Harkat dan harga batu akik pun semakin ”kemilau”. Beberapa presiden Indonesia, misalnya, terdeteksi mengenakan batu akik di jari manisnya. Mereka adalah Soeharto, BJ Habibie, KH Abdurrahman Wahid, dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Adapun politisi, yang paling sering terlihat mengenakan batu akik adalah mantan Ketua DPR Priyo Budi Santoso. Artis juga tak ketinggalan. Batu akik kini tidak hanya identik dengan artis kawakan seperti Tessy, Doyok, Indro Warkop, atau Mandra. Sejumlah artis muda kini juga menjadikan batu akik sebagai bagian identitasnya.

Fenomena ini bukan hanya menghinggapi kalangan pria. Cewek pun ternyata turut menyukai. Helmalia Putri, misalnya, ternyata dia sudah mengoleksi puluhan batu akik dari berbagai daerah di Tanah Air seperti batu bacan dari Maluku Utara. Artis kelahiran Aceh, 13April 1983, itu mengaku mengoleksi batu sudah lama sebelum orangorang menggandrungi batu seperti sekarang ini.

Namun sekarang lebih sering ke Pasar Rawabening karena suka dengan batu bacan yang sedang booming. ”Aku berdua dengan mamaku memang sering ke mari (Pasar Rawabening), sekadar lihat-lihatlah batu bacan. Kalau batunya cocok kita beli untuk menambah koleksi,” ujarnya.

Geliat baku akik sebenarnya bukan dimulai belakangan ini. Daniel Krisna, salah seorang kolektor batu, menuturkan tren sudah terjadi sejak empat tahun yang lalu. Bedanya, jika sebelumnya batu akik hanya digemari orang tua, saat ini anak muda juga sangat menyukainya. Mereka datang dari berbagai kalangan.

Dalam pandangannya, tren tersebut kian kuat karena peran media. Sebagai kolektor batu akik, dia menilai batu asli Nusantara lebih bagus ketimbang dari luar negeri. Dia mencontohkan batu bacan yang di Amerika serikat dikenal dengan risocola jet . Menurut dia, kolektor dari seluruh dunia mengakui bahwa batu bacan dari Indonesia 10 kali lebih halus dari crisocola yang ada di negara itu.

Dia juga mengungkapkan kekagumannya atas batu blue spirtus yang berasal dari Batu Raja, Sumatera Selatan. Batu ini baru satu-satunya dari Indonesia yang seratnya menyerupai kulit penyu. Daniel sendiri memiliki batu garut bercorak perempuan berambut panjang. ”Batu ini harganya Rp200 juta. Nilainya sebesar itu karena batunya unik,” tutur Daniel.

Pengamat batuan Sujatmiko menyebutkan, dari berbagai daerah di Tanah Air, batu yang paling diminati saat ini adalah batu bacan, idocrase sumatera barat, idocrase aceh, krisopras (ohen) garut, pancawarna garut, dan krisopras cisangkal garut. Batu tersebut mahal karena proses mendapatkannya tidak mudah, berwarna indah, dan terkesan hidup.

Lulusan Teknik Geologi ITB dan Institute de Francais du Petrole Prancis itu mengungkapkan bagaimana sulitnya mencari batu bacan karena penambang harus mencari di bagian-bagian yang sulit dan berbahaya karena terdapat pada celah di antara bantalan magma. Batu tersebut kian bernilai karena bisa berproses, yakni adanya perubahan warna dari hitam menjadi hijau kebiru- biruan hingga kemudian menjadi kristal.

Dia menuturkan, batu bacan adalah batu kuarsa mengandung tembaga, yang jenisnya beragam seperti bacan doko, bacan palamea, dan bacan tanjung julan. Masing-masing memiliki ciri seperti bacan doko yang pekat hijau kebiru-biruan, bacan palamea yang jernih, serta bacan tanjung yang hitam dan bermetamorfosis ke hijau kebiruan. Adapun idocrase sepintas hampir mirip dengan bacan.

Batu yang populer setelah seorang bupati menghadiahi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui Mendagri Gamawan Fauzi ini berasal dari Sungai Kandi, Solok Selatan. Batu idocrase aceh yang hampir sama dengan yang di Sumatera Barat berasal dari daerah Gayoluwes dan pantai barat selatan Aceh.

Batu lain yang terkenal adalah batu krisopras (batu kuarsa yang mengandung nikel) seperti batu krisopras (ohen) garut berwarna hijau. Juga batu pancawarna garut. Batu yang berwarna dominan merah cabai dan oranye ini memiliki keistimewaan dengan ragam warna yang dikandungnya, malah sampai10warnajikaabu- abusebagai turunan warna tetap dihitung.

Menurut Sujatmiko batu yang paling mahal sekarang adalah batu yang paling langka dan memang sudah habis untuk dieksplorasi, yaitu batu ohen dari Garut. Batu sebesar kuku kelingking saja bisa dibanderol dengan harga Rp5 juta sampai Rp10 juta.

”Namun yang paling fenomenal dalam harga adalah batu bacan yang pada tahun 2004 untuk ukuran batu akik dihargakan Rp600.000 sekarang seharga Rp10 juta,” tutur pria yang 23 koleksi batunya telah dijadikan prangko oleh PT Pos Indonesia ini. Dia lantas menuturkan, seluruh provinsi di Indonesia, kecuali DKI Jakarta, mempunyai kandungan batu.

Menurut dia, deposit batu terbentuk oleh pergerakan magma yang ada di perut bumi dan masih aktif sampai sekarang sejak lebih dari 410 juta tahun yang lalu. Hitungan itu terbukti dengan ditemukannya fosil berumur lebih dari 410 juta tahun yang terangkat dari laut di tanah Papua. ”Batu di Indonesia kebanyakan merupakan permata setengah mulia. Kekerasannya di antara 7 skala mohs. Adapun batu permata mulia, yaitu intan, skalanya adalah 10 mohs,” ujarnya.

 
Penggunaan batu akik sebagai hiasan atau aksesoris belakang ini sedang ramai dibicarakan oleh masyarakat, mulai dari kalangan usia muda hingga orangtua. Dahulunya batu akik tidak terlalu dikenal banyak orang apalagi oleh anak-anak muda. Batu akik awalnya hanya dianggap sebagai benda yang erat dengan unsur mistis, bertuah, bahkan jimat. Karenanya batu ini dulunya hanya diminati oleh orang-orang tertentu.

Namun, batu ini sekarang menjadi begitu fenomenal sebagai aksesoris yang memukau dan memiliki selera tersendiri yang berbeda bagi pemakainya. Daya tarik batu ini membuat kaula muda memburunya. Bahkan para pejabat-pejabat negara kita juga banyak yang memakai batu akik sebagai aksesoris, termasuk Presiden SBY terlihat selalu mengenakan cincin dengan hiasan batu akik, jenis batu yang sering dipakai beliau yaitu Cat Eye (mata kucing).

Eksistensi batu akik tidak hanya di Indonesia saja, di beberapa negara seperti Amerika, Inggris, dan negara-negara Arab batu ini menjadi barang mewah yang sangat berkelas bagi pemakainya. Batu ini sering dijadikan hadiah dan perhiasan untuk pernikahan disana, mereka lebih dahulu menggunakan batu ini sebagai perhiasan dan aksesoris yang berkelas.

Nama-nama seperti Angelina Jolie, Jenifer Aniston, Katty Perry, Gwyneth Paltrow, David Beckham, Mick Jagger, hingga yang paling fenomenal belum lama ini adalah cincin pernikahan yang disematkan pangeran william di jari isterinya Kate Midleton yaitu cincin dengan bermata batu akik jenis Shappire (safir) yang ternyata cincin tersebut juga warisan dari mendiang Lady Diana.

Karena begitu tingginya minat orang-orang pada batu akik ini, akhirnya membuka peluang yang sebelumnya hanya sebatas hobi mengkoleksi batu akik kini berbuah menjadi bisnis yang lumayan menguntungkan. Batu ini juga menjadi barang yang langka keberadaannya untuk yang benar-benar asli berasal dari alam.

Kelangkaan jenis-jenis batu inilah yang dimanfaatkan para kolektor untuk berbinis batu ini. Sekedar informasi jika ingin membeli batu ini sebaiknya anda bisa mengajak orang yang paham tentang batu ini, karena banyak beredar batu akik palsu (rekayasa). Biasanya harga yang ditawarkan untuk batu akik yang asli berkisar dari ratusan ribu hingga ratusan juta rupiah, tergantung dari jenis dan tingkat usia batu tersebut.

Semakin langka dan usianya semakin tua yang biasanya terlihat dengan kilauan dan kristal-kristal yang nampak di dalam batu itu, maka harganyapun akan semakin tinggi.
 Salah satunya seperti yang diceritakan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Menurutnya batuk akik atau batu permata bukan hal yang aneh baginya. Ahok mengaku memiliki banyak batu akik khas Pulau Belitung yang bernama Batu Satam.

"Batu Satam itu cuma ada di Belitung Timur, itu dari tambang yang asalnya dari meteorid jatuh," kata Ahok
"Saya punya banyak (batunya), saya jadiin cincin," ucap Ahok.

 Sayangnya Ahok tidak terlalu suka memakai cincin, sehingga batu yang dimilikinya seringkali diberikan kepada rekan yang hobi mengkoleksi batu cincin.

"Saya enggak suka pakai cincin jadi saya juga sering kasihkan ke pejabat yang suka," ucap Ahok tanpa merinci siapa pejabat yang menerima cincin darinya.

Dilansir oleh situs wisata jelajah belitung.com dijelaskan bahwa batu Satam merupakan batu Meteor yang terbakar atau pecah di angkasa yang kemudian jatuh ke bumi dan mengendam jutaan tahun lamanya. Batu ini berwarna hitam dan konon katanya hanya ada di Pulau Belitung. Harga batu ini berkisar diangka ratusan ribu rupiah.

Nama Batu Satam berasal dari bahasa Tiongkok yang terdiri dari dua suku kata yakni SA artinya pasir dan TAM berarti empedu. Batu ini memiliki ciri-ciri bulat ,lonjong dan ada yang berbentuk tak beraturan atau dalam bentuk sudah pecah atau terbelah yang akrab di sebut dengan suiseki. Ciri khas batu ini adalah pada permukaan batu memiliki goretan yang terukir secara alami yang tergesek melalui arus air di bawah tanah pada lapisan tanah dengan kedalaman kurang lebih 50 meter.

Kabar yang beredar di masyarakat, batu ini berfungsi sebagai penawaran racun dan memiliki kekuatan majik. Karena keunikan dan kelangkaanya, batu ini dijadikan sebagai batu permata dan dibuat sebagai perhiasan cincin, bros dan kalung. Bahkan ada yang dibuat sebagai hiasan tongkat komando. Saat ini batu Satam biasa dijadikan oleh-oleh atau cendramata khas Pulau Belitung.

Batu Idocrase Luwu Timur Dinamakan Batu Verbeek

Idocrase atau idokras adalah salah satu jenis permata yang sangat di gemari dan diburu oleh kolektor permata dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Popularitas permata jenis ini melejit karena dikabarkan salah satu petinggi negeri ini mengenakan cincin dengan permata jenis ini.

Harga permata Idocrase sudah ada yang dibanderol sampai ratusan juta rupiah. Saat ini hanya dikenal dua nama daerah sebagai sumber permata ini yaitu Sumatera Barat dan Nangroe Aceh Darussalam. Idocrase dari Sumatera Barat dkenal sebagai Sungai Dareh, mungkin dikarenakan jenis batu ini banyak didapatkan dari salah satu sungai di sana, dan Idocrase dari Aceh dikenal dengan nama giok Aceh atau nephrite Aceh.

Karena jumlahnya yang sangat terbatas dan daerah penambangan yang sulit dijangkau sehingga dua jenis idocrase ini menjadi langka dan sulit di dapatkan, kalaupun ada yang tersedia pada etalase penjual permata, itupun bisa didapatkan dengan harga yang mahal.

Tapi hal ini tidak perlu membuat risau bagi pencinta permata lokal nusantara karena sekarang ini telah ditemukan jenis Idocrase baru yang berasal dari Kabupaten Luwu Timur Propinsi Sulawesi Selatan. Berawal dari trend pencinta permata melanda juga daerah Soroako dan Malili di Kabupaten Luwu Timur, sekumpulan pencinta akik mulai mengolah kerikil dan batu lokal menjadi permata.

Mereka membuat permata hanya untuk koleksi sendiri, bukan untuk diperjual-belikan. Tanpa sengaja, salah satu dari mereka memungut kerikil atau batu pecah yang ada di halaman mesjid tempat mereka berkumpul dan kemudian dibuat menjadi permata. Permata tersebut berwarna hijau kecoklatan atau Brownish Green dan terdapat totol-totol hitam. Penampilan permata ini tidak jauh berbeda dengan permata Sungai Dareh jenis Kumbang Janti. Perbedaan mencolok hanya dari warna dasarnya saja, Sungai Dareh Kumbang Janti lebih hijau cerah akan tetapi ada juga idocrase Luwu Timur yang berwarna hijau dan hijau kekuningan .

Salah seorang anggota perkumpulan pecinta permata lokal, Andi Zulkarnain mencoba mengirim sampel permata jenis ini ke salah satu laboratorium penguji permata dan hasilnya ternyata jenis permata ini adalah Idocrase Vesuvianite. Tentu hal ini sangat menggembirakan bagi pencinta permata lokal Nusantara khususnya perkumpulan pencinta akik lokal di Luwu Timur, menjadi kebanggaan tersendiri di daerah ini ada jenis permata yang menjadi bahan buruan bagi para kolektor dan pedagang permata.

Sementara dua warga Kecamatan Nuha ini yakni, H. Kahfy dan Musran mengatakan jika batu jenis ini banyak terdapat di Soroako dan sekitarnya sehingga bagi pemburu permata idocrase tidak usah kuatir akan kehabisan. Menurut kedua pentolan kumpulan pencinta akik Soroako tersebut bahwa tidak menutup kemungkinan akan ditemukan jenis yang lebih bagus, Kristal dan memiliki nilai yang lebih baik lagi dan bisa disejajarkan dengan jenis Bio Solar dari Aceh yang nilai jualnya sudah sampai ratusan juta rupiah per bijinya.

Perkumpulan ini memberikan nama pada permata jenis ini yaitu Batu Verbeek atau Verbeek Stone dengan sebutan Sang Verbeek.

Stok bahan baku yang melimpah dinusantara, tidak lepas dari struktur alamnya yang unik. Tak salah bila negeri ini dijuluki "Ratna Mutu Manikam". Kalimantan, sudah menjadi penghasil permata jauh sebelum mantan Presiden SBY berkuasa. Maluku melalui jenis batu yang ditemukan di Bacan, Obi dan Doko. Saat ini, Aceh sudah memunculkan Lumut Aceh, jenis Idocrase. Belum lagi pulau Jawa mulai dari Garut hingga Tulung Agung dengan berbagai jenis Akiknya. Sulawesi dengan Batu Verbeek yang beragam. Bahkan masih banyak jenis batuan yang belum diteliti di Laboratorium Gemstone.

Mencari bongkahan, memotong, membentuk dan memoles batu menjadi permata saat ini adalah sebuah pekerjaan alternatif. Mudah, murah dan meriah. Cukup sedikit nyali untuk mendatangi tempat yang diduga mengandung permata, palu untuk mengambil bongkahan, gerinda dan ampelas. Ditambah sedikit kesabaran untuk mengolahnya, sudah cukup menghasilkan permata yang indah.

 
Secara sederhana, aspek ekonomi permata dibagi atas produksi, distribusi dan konsumsi. Sekaitan produksi, ada dua yaitu pengambilan bahan baku dan proses pembuatan. Di tempat yang mengandung permata, mesti dikelola dengan baik. Yaitu, bahan baku (bongkahan) tidak dikirim keluar. Tetapi digunakan oleh pengrajin lokal. Kebiasaan mengirim bahan baku/bahan mentah mesti dibuang jauh-jauh. Apalagi jika eksploitasinya berlebihan, hanya akan menyisakan kerusakan alam bagi penduduk setempat.
Idealnya, batu lokal dikelola oleh pengrajin lokal pula. Sehingga biaya produksi lebih rendah. Bila dikirim keluar, tentu kita hanya bisa berharap barang jadi (permata) yang harganya pasti lebih mahal dan kurang menyerap lapangan kerja. Kurang elok jika warga daerah penghasil yang menjadi konsumennya. Apalagi untuk membuat permata, tidak dibutuhkan keahlian tinggi untuk menghasilkan sebuah permata yang cantik. Tidak perlu sekolah kesana kemari yang banyak makan biaya. Begitupun alat produksinya tergolong murah. Tidak perlu beli mesin yang mahal. Cukup sebuah gerinda.
Peran pemerintah dan pemerintah daerah tentunya adalah membuat regulasi yang memperhatikan aspek ekologi dan ekonomi. Regulasi itu tentunya harus mengutamakan kesejahteraan rakyat. Sehingga tidak didominasi oleh orang orang tertentu. Memang untuk hal ini butuh pemikiran yang mendalam agar lahir aturan yang benar benar berpihak pada rakyat. Bukan mensejahterakan oknum oknum tertentu diatas keringat orang orang kecil. 

Pemerintah juga (seharusnya) berperan penting untuk menaikkan pamor batu lokal. Seperti (mantan) Presiden SBY yang menjadikan batu Bacan sebagai  cenderamata pada Presiden Obama. Perlu langkah-langkah populer untuk mengangkat batu lokal. Setidaknya menjadikan batu lokal sebagai tuan rumah dinegerinya sendiri, Ratna Mutu Manikam. Apalagi jika menjadi komoditas ekspor, tentu nilai ekonomisnya akan berefek pada kesejateraan rakyat.
Perlu inventarisasi batu lokal, diteliti dan dikatalogkan sebagai kekayaan bangsa. Jangan sampai bongkahan dikirim keluar dan diproduksi dan diklaim dari luar negeri. Tentu disini peran negara untuk memprotek kekayaan alamnya. Bukan lagi dengan mengundang investor asing agar ada bagi hasil yang tidak berimbang yang membuat rakyat miskin ditanahnya sendiri.

Batu Kalimaya Antara Kecantikan dan Mitos Mistis

Mitos Mistis Batu Kalimaya, Permata: Batu Kalimaya sudah dikenal sejak jaman dahulu, sebab pancaran warna yang dikandung batu permata ini indah dan jernih. Batu Kalimaya juga memiliki beberapa jenis warna yang cantik. Antara lain Kalimaya dengan dasar putih serta kombinasi abu-abu, coklat, merah, pink, hijau, biru, dan lainnya. Juga Kalimaya Hitam, Kalimaya Merah Hitam yang termasuk jenis langka, dan Kalimaya kristal.

Bila terkena cahaya, maka kejernihan aneka warna itu akan makin terlihat jelas. Batu yang memiliki nama lain Opal ini sebagian besar berasal dari daerah pertambangan di Australia. Ada juga Kalimaya hasil tambang dari Meksiko, Republik Ceko, Turki, Indonesia, Brasil, dan beberapa negara lain. Masing-masing mempunyai keunikan dan jenis yang khas, sehingga mudah dikenali asalnya.

 Selain tersebab karena keindahannya, sebagian besar pemakai atau kolektor batu permata membeli batu Kalimaya karena dipercaya memiliki keistimewaan tersendiri.

Ia dipercaya akan memberi manfaat, sesuai dengan jenis warna yang dikandungnya. Bila cocok dengan pemiliknya, atau jodoh dengan batu permata tersebut, maka Kalimaya akan membuat pemiliknya makin bahagia.

Namun efek negatif dari batu ini dikatakan dapat mengubah sifat pemakainya menjadi liar dan nakal. Ia bisa menyebabkan rumah tangga pecah, dan memperburuk sifat seseorang. Hal tersebut akan terjadi bila pemakai tak kuat dan tak cocok dengan energi dari batu Kalimaya miliknya.

Batu Opal/Kalimaya adalah bentuk amorfis dari silika yang berkaitan dengan kuarsa (bentuk mineraloid-nya, bukan mineral). 3% hingga 21% dari berat keseluruhannya berupa air, namun biasanya isinya antara 6% hingga 10%. Opal terbentuk pada suhu yang relatif rendah dan ada di retakan setiap jenis batuan, umumnya ditemukan bersama limonit, batu pasir, riolit, marl dan basal. 97% opal berasal dari Australia dan merupakan batu permata nasionalnya.[4]

Struktur dalam opal membuatnya mampu menyebarkan cahaya; tergantung kondisi tempat batu ini terbentuk yang membuatnya dapat memunculkan berbagai warna. Warna opal bervariasi mulai dari jernih sampai putih, abu-abu, merah, jingga, kuning, hijau, biru, magenta, mawar, slat, zaitun, cokelat, dan hitam.

Dari warna-warna tersebut, merah dan hitam adalah yang paling langka, sementara putih dan hijau sangat umum. Opal juga bervariasi dalam kepadatan optiknya mulai dari opak hingga semi-transparan. Untuk dipakai pada batu permata, warna alaminya sering digunakan dengan meletakkan lapisan opal tipis pada batu gelap seperti basal.

Menurut beberapa sumber, Opal yang merupakan hydrated amorphous silica ini memiliki kekerasan batu antara 5.5 – 6.5 , sehingga bisa dikatakan lembek jiak dibandingkan dengan kekerasan batu intan (10-11). Batu permata ini memiliki kandungan air yang sangat tinggi, sehingga sangat ringkih.

Terutama jika dipaparkan pada panas (misalnya panas matahari atau api) maka permata ini bisa rusak karena kehilangan kandungan airnya. Jadi, jika anda memiliki perhiasan yang bertatahkan batu kalimaya, maka hindarkanlah perhiasan anda pada kemungkinan terpapar panas yang berlebihan. Belakangan ini saya juga banyak melihat Opal palsu yang merupakan buatan manusia digunakan pada perhiasan emas maupun perak yang beredar di pasaran.

  Batu ini menjadi salah satu jenis batu yang cukup digemari oleh para penggemar atau pengkoleksi batu mulia. Perpaduan aneka warna yang terkandung di dalam batu tersebut membuat batu jenis ini memiliki daya tarik tersendiri. Masyarakat Indonesia mengenal jenis batu ini dengan nama  batu Kalimaya. Sementara masyarakat internasional lebih mengenal jenis batu ini dengan sebutan batu Opal.

Ada perbedaan pendapat terkait asal usul nama Opal. Sebagian kalangan meyakini nama Opal diambil dari istilah Romawi, Opalus. Mengacu kepada istri Saturnus dan dewi kesuburan yang bernama Opalia. Pendapat lain mengatakan penggunaan nama Opal berasal dari bahasa Yunani, opillos yang memiliki dua makna.

Makna pertama berarti melihat. Dan makna kedua adalah ‘sesuatu yang lain’ atau ‘perubahan’. Penggunaan nama ini tentu mengacu kepada karakteristik batu ini yang kerap mengalami perubahan warna jika terpapar cahaya. Namun, ada juga pendapat yang mengatakan nama Opal berasal dari bahasa sanskerta, Upala.
Batu Kalimaya Hitam

Kepercayaan asal nama Opal dari bahasa Sanskerta mengacu kepada catatan Romawi sekitar tahun 250 SM. Awalnya batu ini diketahui memiliki nama yang bermacam-macam dan baru dibakukan penggunaan nama Opal setelah 250 SM. Dalam catatan tersebut diketahui Opal didatangkan oleh pedagang Bosporus yang mengaku memasok Opal dari India.

Opal atau Kalimaya memiliki karakteristik yang unik dan berbeda dari batu permata lainnya. Struktur internal yang unik membuat batu Kalimaya lentur terhadap cahaya dan memancarkan aneka warna. Warna yang terkandung di batu Kalimaya biasanya warna putih yang dikombinasikan dengan warna abu-abu, merah, oranye, kuning, hijau, biru, magenta, mawar, merah muda, batu tulis, zaitun, cokelat, dan hitam.

Kalimaya yang memiliki perpaduan warna merah dan hitam merupakan jenis yang langka. Sedangkan Kalimaya yang memiliki perpaduan warna putih dan hijau merupakan jenis yang umum dan sering ditemukan.

Hingga kini Australia masih menjadi pemasok terbesar batu Kalimaya. Negeri Kanguru itu memproduksi 97 persen dari pasokan Kalimaya dunia. Kota Coober Pedy di Australia Selatan merupakan sumber utama dari Opal Kristal. Lahan Mintabie Opal yang berjarak 250 km arah barat laut dari Coober Pedy juga telah menghasilkan jumlah besar dari Kalimaya Kristal dan sejumlah kecil Kalimaya Hitam.

Beragam jenis Kalimaya juga ditemukan di sejumlah daerah di Australia seperti diantaranya di Andamooka, Lightning Ridge di New South Wales dan Queensland bagian barat. Sementara di Meksiko kerap ditemukan jenis Kalimaya Api.

Selain Australia dan Meksiko, sejumlah negara di belahan dunia juga diketahui menghasilkan batu Kalimaya seperti di Republik Ceko, Slowakia, Hungaria, Turki, Indonesia, Brasil, Honduras, Guatemala, Nikaragua dan Ethiopia. Pada akhir 2008, NASA bahkan mengumumkan telah menemukan endapan mengandung Kalimaya di planet Mars.

Sejak abad Pertengahan, bangsa Eropa percaya batu Kalimaya bisa membawa keberuntungan bagi pemiliknya. Pasalnya, Kalimaya dianggap memiliki semua keistimewaan di setiap batu permata yang diwakili oleh aneka warna yang terdapat pada Kalimaya.

Namun sejak tahun 1829, kepopuleran batu Kalimaya menurun lantaran sebagian masyarakat meyakini batu jenis tersebut bisa menimbulkan malapetaka dan nasib buruk hingga kematian. Keyakinan itu mengacu pada cerita tragis seorang bangsawan wanita yang selalu memakai batu Kalimaya yang memiliki kekuatan supranatural.

Ketika batu miliknya terkena cipratan air suci, segera batu Kalimaya miliknya berubah menjadi batu kasar dan sang bangsawan tidak lama berselang meninggal. Kisah yang disampaikan dari mulut-ke mulut itu berimbas pada penjualan batu Kalimaya yang anjlok di Eropa. Kanepercayaan ini terbawa hingga saat ini dan terus berkembang dengan menganggap batu Kalimaya merupakan perwujudan mata setan.

Bagaimana dengan di Indonesia? Masyarakat Indonesia juga memiliki dua pandangan yang berbeda terkait batu Kalimaya. Ada yang mempercayai batu Kalimaya membawa pengaruh baik terhadap pemiliknya. Bahkan batu Kalimaya dipercaya bisa membawa kebahagiaan kepada pemiliknya. Dan suasana hati si pemilik bisa terlihat dari kilap batu Kalimaya yang dimiliki.
Jika bercahaya berarti pemiliknya sedang merasakan kebahagiaan dan jika meredup maka menandakan pemiliknya sedang ditimpa rasa murung.

Namun tidak sedikit juga yang percaya batu Kalimaya hanya membawa nasib buruk. Mereka percaya batu Kalimaya bisa meningkatkan nafsu birahi si pemilik yang membuat pikiran kacau dan mengganggu urat syaraf.

Selain itu, wanita baik-baik dipercaya akan berubah menjadi nakal jika mengenakan batu ini. Masyarakat Cina bahkan menganggap batu Kalimaya bisa mengganggu rumah tangga dan memberi dampak buruk bagi kesehatan pemiliknya.

Ada pula kepercayaan lain yang mengatakan jenis batu Kalimaya Hitam tidak boleh dimiliki oleh sembarang orang. Pasalnya, jika tidak cocok maka batu Kalimaya itu akan membawa bencana bagi pemiliknya. Tapi jika cocok, maka akan membawa kebahagiaan buat si pemilik.

Kisaran harga dipasaran untuk Batu Kalimaya sangat tergantung pada kualitas, dan sekaligus ukuran batu. Untuk ukuran batu kecil (1-2 cm) penampang muka, bisa didapatkan dengan harga Rp 50.000 – Rp 200.000. Tapi ada juga yang sampai ratusan ribu rupiah untuk Batu Kalimaya yang memiliki kualitas bagus dan pancaran cahaya yang dihasilkan sangat indah. 

Batu Kalimaya memiliki keunikan pada warna yang menjadi ciri khas, yaitu terdiri dari beberapa warna dalam satu batu (tapi ini berbeda dengan akik Panca warna). Kecenderungan batu kalimaya ada putih atau bening, dikombinasi warna-warna transparan yang unik, dan akan memantulkan sinergi sinar ketika disorot oleh lampu atau sinar matahari, sehingga menampilkan kesan mewah. 

Apalagi diikat dengan untaian berlian…wow harganya sangat mahal.
Bagi calon kolektor jangan salah dengan batu yang namanya Dublet atau Dablet, karena Dablet ini adalah batu sintetis, yang mirip dengan batu kalimaya. Bedanya kalo Dublet cenderung warna dasarnya adalah gelap (biasanya coklat) dan warna-warninya sangat mencolok. 

Ini dikarenakan adanya efek pewarnaan buatan. Sejalan dengan kelasnya, tidak sulit mencari batu Kalimaya ini. Tapi bila mencari yang benar-benar berkualitas dari sisi karat dng kebeningannya, konsumen harus rela berburu di pusat perdagangan batu akik Rawa Bening (jatinegara-red) dengan sabar. Salah-salah malah kepleset beli Batu Dublet tadi.

Terkait dengan khasiat dan mitosnya Opal digunakan untuk melihat posibilitas, membantu seseorang memiliki kapasitas untuk berbagi rasa cinta dan meningkatkan kestabilan psikis. Orang Arab percaya bahwa opal jatuh dari surga saat banyak petir, dari situ Opal mendapat warnanya yang berapi.
Zaman dulu Opal dianggap sebagai lambang kejujuran dan percaya diri.

Opal sangat kuat pengaruhnya dalam ritual sihir. Karena Opal berkwalitas mengandung semua warna dari batu kelahiran lain, dapat dipergunakan atau diisi dengan energi serta kekuatan dari kombinasi semua batu kelahiran, juga digunakan untuk menggantikan batu kelahiran lain didalam menyebut mantra, ritual atau keperluan lain dari kekuatan sihir.

Sering dihubungkan dengan alam maya dan penonjolan astral, juga digunakan untuk memanggil kembali kehidupan yang lalu (tiap warna mewakili sebuah kehidupan dari masa lalu). Opal memiliki kemampuan untuk penyembuhan, terutama meningkatkan kapasitas mental seperti imajinasi yang kreatif, kekuatan pikiran lain yang belum digunakan selama ini.

Dari segi kesehatan Opal dipercaya dapat membantu proses asimilasi protein. Fire Opal sering digunakan didalam kegiatan pengumpulan dana bagi yang membutuhkan, biasa dikenakan sebagai liontin dengan kalung emas yang dikelilingi 10-12 Diamond, dipercaya mempunyai kekuatan untuk mengumpulkan uang yang hebat.

Opal Hitam adalah alat pilihan tukang sihir/sulap, digunakan untuk meningkatkan penerimaan terhadap sulap/sihir mereka dan juga menonjolkan kekuatan mereka. Opal Hitam yang dikenakan dekat jantung sebagai kalung dan terbuat dari emas dikatakan dapat mengusir setan, melindungi orang dari mata setan, melindungi pengembara dalam perjalanan menuju tempat yang jauh.

Opal juga telah digunakan sebagai ramuan ajaib untuk menyembuhkan tubuh, mengusir mimpi buruk dan sebagai alat untuk meningkatkan energi. Opal Putih kalau digunakan pada ritual disaat malam bulan purnama, dikatakan membawa kekuatan dari Dewi Bulan bagi tercapainya harapan bagi orang yang melaksanakannya.

Opal sangat dihargai pada abad pertengahan, disebut sebagai “ophthalmios” atau “Batu Mata,” dikarenakan kepercayaan yang luas bahwa Opal bermanfaat bagi indra pengelihatan dan menyembuhkan penyakit mata. Wanita berrambut pirang memakai kalung Opal untuk melindungi dari hilangnya warna rambut mereka. Sedangkan Opal Hitam dihargai sebagai batu yang sangat membawa keberuntungan dalam melakukan aktivitas kehidupan…so..let’s take a choice…